Skip to main content

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.comWarga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat car free day. Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta.
Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki.
"Pak Ahok, you will never walk alone," tulis Friska di spanduk itu.
Pegawai salah satu perusahaan swasta di kawasan Jakarta Pusat itu mengaku senang melihat kinerja Basuki selama memimpin Jakarta dalam dua tahun terakhir. Meskipun Jakarta masih macet dan banjir, Friska melihat Basuki telah mampu memberantas korupsi di tubuh Pemprov DKI.
Dia mengatakan, Basuki juga telah mampu mereformasi rumitnya birokrasi seperti di kelurahan.
"Dulu saya pas bikin E-KTP pasti ada uang imbalan buat yang jaga bagian foto dan lainnya. Sekarang, birokrasi lebih gampang, dan semua melayani," kata Friska.
Lebih lanjut, Friska meminta Basuki untuk tidak menyerah atas berbagai penolakan terhadap dirinya. Sebab, dia melanjutkan, Basuki didukung oleh warga Jakarta.
"Jangan takut sama organisasi yang pakai nama agama, enggak usah dihiraukan. Yang penting Bapak bekerja untuk Jakarta," pungkas Friska sambil tersenyum.
Dukungan serupa datang dari Devi, warga Muara Karang, Jakarta Utara. Sama halnya dengan Friska, Devi juga mengaku senang atas kinerja Pemprov DKI.
Beberapa program DKI yang menurut dia telah terealisasi seperti pengadaan transjakarta dan penertiban pedagang kaki lima (PKL). Terkait berbagai penolakan terhadap Basuki, Devi memandangnya sebagai sesuatu yang wajar.
"Sudah biasa ya seperti itu, yang namanya pemimpin baru pasti banyak tantangannya. Yang penting kerjanya membuahkan hasil," kata Devi.
Ratusan warga yang sedang berolahraga di CFD tampak antusias menandatangani serta memberi tulisan dukungan kepada Basuki.
Kalimat dukungan lainnya antara lain "Ayo Pak Ahok bongkar BBB (birokrasi busuk brengsek)", "Enggak usah mandang agama, yang penting kerjanya top, sukses buat Ahok", dan "Jangan kalah oleh preman berjubah agama". 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...