Skip to main content

Berkaitan

Dompet dan Saku Kanan Celana

Mungkin kedua hal ini sangat berkaitan, dompet dan saku kanan celana. Ya! Sebagian besar orang memang menempatkan dompet kesayangan mereka yang berisi uang, ATM dan barang-barang penting lainnya di saku kanan celana masing-masing? Begitu juga dengan anda, bukan?

Bisa jadi itu merupakan sebuah kebiasaan karena setiap hendak menaruh dompet ke dalam saku selalu di saku kanan celana, sehingga tanpa dikomando terlebih dahulu alam bawah sadar kita meletakkan dompet di saku kanan celana.

Atau ini karena sebagian besar penduduk di bumi ini adalah right-handed, secara menurut wikipedia sebanyak 8 - 15 % manusia dewasa adalah seorang yang kidal alias left-handed, sebagian besar dari mereka adalah laki-laki. Jadi saat hendak memasukkan dompet ke kantong celana, tangan kanan yang aktif akan mencari kantong celana yang paling dekat dengan tangan kanan adalah kantong kanan celana, dan kebanyakan adalah kantong bagian belakang celana sebab jarang ada orang yang naruh dompet yang tebal dan kaku itu di kantong samping/depan celana karena itu pasti mengganggu gerak, dan kurang nyaman. Perkecualian juga bagi para ibu-ibu yang kebiasaannya adalah memasukkan dompet di tas, dan nenek-nenek yang menyimpan uang dan dompet di dalam tempat tersembunyi, di mana lagi kalau bukan di dalam BH, hihihi.

Dan untuk kebiasaan saya adalah menaruh dompet di saku kanan belakang celana, sementara saku kiri belakang celana saya untuk menaruh uang receh dan sebagian uang yang ada di dompet. Ini sudah kebiasaan saya sejak sekolah dulu, karena jika dompet kita hilang atau ketinggalan, paling tidak kita masih punya cadangan uang. Saku celana samping kiri adalah tempat hengpon Nokia 3100 saya, dan saku celana samping kanan adalah tempat bermacam-macam kunci yang saya punya serta uang-uang koin.

Bagaimana dengan kalian?

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...