Skip to main content

SEMUA HAL TENTANG IBU

Beberapa hal yang dilakukan seorang Ibu itu adalah sangat penting, namun slalu diabaikan, tanpa disadarkan atau bahkan terlupakan. Saat Ibu menelpon, percayalah dia slalu ingin tau hanya sedikit saja apa yang terjadi padamu. Janganlah kamu merasa risih. Saat Ibu terdiam, percayalah kamu adalah orang yang slalu ingin dia dengar. Saat Ibu tidak pernah membantah, percayalah kamu adalah cintanya Saat Ibu berkata “Ibu baik-baik saja” percayalah ada rahasia yang tersimpan didalam hatinya, bantulah dia. Saat kamu merebahkan kepala ke bahunya, percayalah dia adalah sebuah sarang hangat yang mampu menghilangkan kedinginan Saat kamu terjatuh, percayalah kedua tangannya akan menyambutmu tak perduli pada badai sekalipun. Saat kamu lapar, haus, percayalah orang yang pertama sibuk di dapur menyiapkan sgala sesuatu untukmu adalah Ibu Saat Ibu bilang “Rindu sekali denganmu Nak” percayalah, langit pun tak akan mampu menjadi batas rindunya kepadamu. Saat Ibu menasehati kamu, percayalah itu kata mutiara yang tak akan pernah didapatkan oleh orang lain selain kamu. Saat Ibu memarahi kamu, percayalah semua itu untuk mendidik kamu supaya kamu bisa menjadi diri apa yang kamu inginkan. Saat Ibu meminta kamu menemaninya, percayalah, kamu adalah orang yang mampu membuat dia merasa nyaman kemanapun berlangkah. Janganlah malu untuk menemaninya kemanapun. Saat Ibu berkata “tidak” untuk menunaikan sesuatu permintaan dari kamu, percayalah pada ahirnya akan kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan hingga waktunya nanti. Saat kamu tersungkur akan sebuah batu, percayalah Ibumu yang akan menantang musim agar bisa meraih dan memelukmu kembali. Dan biru langit tak akan mampu menjadi pembatas sebagai tingginya rasa hormat untuknya serta pada biru laut pun tak akan mampu menampung jutaan pujian yang terharuskan untuk Ibumu. Kelak, tak ada paling rindu selain dirinya dan tak ada paling luka selain airmatanya

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...