Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Ahok (BTP) : Pemimpin Itu Harus Pantang Takut

Foto: Mediaindonesia.com Ahok.Org – Tubuhnya biasa saja, tidak kekar, tidak juga besar. Namun, hampir semua mengakui nyali Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu jauh melam- paui postur tubuhnya. Ia berangkat dari kalangan minoritas, bahkan triple minority. “Saya itu sudah Tionghoa, nonmuslim, dari Belitung lagi,” kata Ahok menjelaskan makna ‘tiga rangkap minoritas’ dirinya tersebut. Kendati begitu, ia menyatakan tak gentar untuk terus menohok siapa saja yang melanggar aturan. Ia menanggapi santai saat ratusan orang dari Front Pembela Islam, melalui demonstrasi pada Rabu (24/9), menolaknya menjadi pemimpin Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden. Bagi lelaki kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966 itu, bila dalam rangka mempertahankan konstitusi dan mewujudkan keadilan sosial harus dibenci, ia menolak jeri. “Kalau dibenci orang karena melanggar aturan, baru takut,” ujar pemilik nama kecil Zong Wan Xie itu kepada  Pu...

Cerita Hadi, Penjaga Makam yang Diberangkatkan Umrah oleh Ahok

  Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Penjaga makam Wijaya Kusuma, Hadi Doyo (64) diberangkatkan umrah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.   JAKARTA, KOMPAS.com   - Anda masih ingat pada medio Juni 2013 lalu, saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" berziarah ke Makam Pangeran Wijaya Kusuma, Jakarta Barat. Saat itu ia sempat menjanjikan berangkat umrah sang penjaga makam. Rupanya, Ahok telah menepati janjinya. Hadi Doyo (64), sang juru kunci atau penjaga makam Pangeran Wijaya Kusuma tampak tidak bisa menyembunyikan rasa harunya ketika menceritakan pengalamannya melaksanakan ibadah haji kecil atau umrah, kepada   Kompas.com , Sabtu (27/9/2014) ini.   Berulang kali, kedua tangannya tampak mengusap air mata yang menetes jatuh ke pipinya ketika mengingat perjalanan ibadahnya.   "Sekitar Februari awal tahun ini, (saya) berangkat umrah. Alhamdulillah senangnya tidak ternilai, dapat rezeki dari Allah melalui perantara Pak Ahok,"...

Jokowi Resmikan Pembangunan Masjid Senilai Rp 170 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com —   Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pembangunan Masjid Raya Jakarta di kompleks rumah susun sederhana sewa di Daan Mogot, RW 14, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (26/9/2014). Pembangunan masjid itu menelan anggaran sebesar Rp 170 miliar.   Jokowi mengatakan bahwa pembangunan masjid itu merupakan bentuk keseimbangan pembangunan sebuah kota yang modern, yakni pembangunan dari sisi ekonomi, infrastruktur, juga pembangunan dari sisi religi.   "Di Kota Jakarta ini semuanya ada masjid raya, di Jakarta Selatan ada, timur ada, utara ada. Nah, makanya kita bangun masjid raya di Jakarta Barat ini," ujar Jokowi seusai peresmian. Jokowi mengatakan, masjid tersebut berada di kompleks rusunawa di Daan Mogot. Di sekeliling masjid, akan dibangun ruang terbuka hijau yang rindang. Situasi itu, menurut Jokowi, sangat layak untuk mengembangkan kegiatan dengan basis sosial dan religi.   "Yang paling penting, masjid ini menjadi masjid yan...

Ini Ancaman Ahok jika DPRD Jegal Program Unggulan DKI

JAKARTA, KOMPAS.com  — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam tidak akan menandatangani surat pengangkatan wakil gubernur DKI yang baru bila berbagai program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dijegal di DPRD. "Kalau saya dipersulit dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah ini, saya enggak mau tanda tangan surat pengangkatan wagub-lah," ujar Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (10/9/2014).  Pria yang akrab disapa Ahok itu bahkan bersedia memimpin Ibu Kota sendirian atau  one man show . Ia merasa tidak memerlukan wakil gubernur karena Pemprov DKI memiliki empat deputi gubernur serta sekretaris daerah (sekda) dan lima asisten sekda yang disebutnya "memiliki ilmu di atas Ahok". Ahok merasa optimistis dapat membangun Jakarta dengan baik bersama para anak buahnya itu. Ia mengatakan, daripada nantinya "kawin paksa", lebih baik bekerja sama dengan para pejabat DKI yang telah menguasai lapangan kerja masing-masing. Selain itu, Basuk...

Kami Membayar Anda Rp 554.000.000 Pertahun Plus.. Plus Bukan untuk Tidur

Kami Gaji Anda Rp 554.000.000 Per Tahun Plus..Plus… Photo : kaktus.co.id Miris dan menyakitkan, ditengah kesulitan untuk bertahan hidup di negeri ini, melihat para anggota DPR RI yang kata nya mewakili suara rakyat terlelap dalam buaian mimpi disaat waktunya bekerja untuk rakyat. Tak heran jika kuota subsidi BBM tekor sebelum waktunya, Tak heran jika kasus Mega scandal Bank Century tak kunjung tuntas, Tak heran jika pelayanan publik tidak maksimal, dan masih banyak pekerjaan - pekerjaan yang seharusnya anda lakukan dalam kurun waktu 2009 - 2014 masih berantakan. Sebagai aktivis pelaut saya hanya bisa mengelus dada karena sampai saat ini Pelaut Indonesia masih menunggu mimpi nya yang belum terwujud agar Maritime Labor Convention (MLC) 2006 segera diratifikasi oleh pemerintah RI dan menjadi undang-undang agar hak-hak pelaut Indonesia yang bekerja diatas kapal Domestik maupun Internasional bisa terlindungi dan khususnya bagi pelaut Indonesia yang bekerja diatas armada pelayaran d...

Efisiensi Biaya Tak Bisa jadi Alasan Kepala Daerah Dipilih DPRD

JAKARTA, KOMPAS.com  - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani mengatakan, efisiensi biaya tidak bisa dijadikan alasan kepala daerah dipilih oleh DPRD.  Menurut Puan, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan efisiensi biaya, tanpa harus mengorbankan pemilu daerah yang dilaksanakan secara langsung.  " Kan  masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengefisiensi biaya. Mengefisiensi biaya itu bukan kemudian pindah ke DPRD," ujar Puan usai menghadiri pertemuan partainya, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (7/9/2014).  Puan mengatakan, partainya tetap pada pendirian untuk menginginkan pilkada dilaksanakan secara langsung. Menurut dia, hal tersebut merupakan keputusan yang sudah diputuskan bersama dengan partai-partai yang saat itu setuju bahwa pemilu Pilkada dilaksanakan secara langsung. "Itu  kan  satu keputusan yang kita putuskan sama-sama dan dikaji bersama. Jadi jangan setiap memutusk...

Cara Jokowi Agar Menterinya Tak Korupsi

Metrotvnews.com Jakarta:  Ada dua orang menteri aktif yang KPK tetapkan sebagai tersangka sebelum Menteri ESDM Jero Wacik. Agar anggota kabinet pemerintahannya tidak bernasib serupa, Jokowi menetapkan kualifikasi yang kuat terhadap para bakal calon menteri.  "Di depan sudah saya sampaikan bolak-balik, memilih menteri punya karakter kuat, leadership kuat," ujar Jokowi di GOR Jakarta Timur, Jl Otista Raya, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014). Selain itu ia juga menambahkan, menteri yang akan mengisi kabinetnya nanti harus memiliki kemampuan manajerial, punya integritas tinggi dan yang paling penting memiliki kejujuran yang baik. Saat ditanyakan mengenai kasus yang menimpa Jero Wacik, ia tidak mau mengomentari hal tersebut.  "Saya gak mau komentari masalah Jero Wacik," jelasnya. Untuk pemilihan menteri nanti sangat penting untuk memperhatikan rekam jejak dari para calon yang ada. Namun ia enggan untuk memaparkan lebih jauh mengenai penilaian terhadap calon-calon menteri ter...