Skip to main content

Ini pesan Menko Polhukam pada pendemo 4 November

 Menko Polhukam Wiranto meminta para pendemo pada 4 November tetap menjaga ketertiban. Menurutnya, demonstrasi merupakan hak setiap warga negara tetapi tetap harus memperhatikan kepentingan masyarakat.

"Demo sih boleh saja ada aturannya, jumlahnya berapa, kapan dilakukan, atributnya apa yel-yelnya kira-kira apa. Tapi yang penting jangan mengganggu kebebasan orang lain dan ketertiban umum lainnya," kata Wiranto di Kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, Selasa (1/1).

Selain itu Wiranto mengingatkan agar aksi unjuk rasa yang dimulai usai salat Jumat itu berakhir ada pukul 18.00 WIB. Sebab hal tersebut telah tertuang dalam peraturan perundang-undangan.

"Juga pukul enam sore harus bubar, harus dibubarkan bunyi UU nya begitu. Karena dulu saya ikut buat saya masih apal," ujar Wiranto.

Wiranto menambahkan kepada masyarakat agar tidak ikut panik lantaran membaca berbagai informasi dari media sosial.

"Masyarakat juga tenang jangan terpengaruh medsos, di medos kan luar biasa memberitakan sesuatu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena enggak jelas," sambung Wiranto.

Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat pelaksanaan demonstrasi nanti. "Oleh karena itu mari kita sama-sama jaga negeri ini karena kalau ada apa-apa yang rugi kita semua, kita semua rugi," tutup Wiranto.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...