Skip to main content

Ahok Banggakan Tiga Pejabat Ini karena Laporkan Gratifikasi ke KPK

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membanggakan tiga pejabat ini karena telah melaporkan gratifikasi mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Basuki mengucapkan ini di hadapan ratusan pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang menghadiri acara satu tahun Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI. 
"Saya sangat bangga sama Kepala Dinas Perumahan (Ika Lestari Aji) dan (Kepala) Dinas Tata Air (Teguh Hendarwan). Mereka mengembalikan gratifikasi hampir Rp 10 miliar," kata Basuki, Selasa (12/1/2016). 
Bahkan, Basuki menyebut, pelaporan gratifikasi para pegawai negeri sipil (PNS) DKI merupakan kali pertama dalam sejarah. Menurut Basuki, KPK sebelumnya tidak pernah menerima barang gratifikasi yang nilainya mencapai Rp 10 miliar.
"Tentu masih banyak (PNS) terima (gratifikasi). Saya enggak bisa maksa, karena saya bukan Tuhan," kata Basuki. (Baca: Di Depan Ribuan PNS, Ahok Puji Pejabat Ini )
Kemudian, Basuki juga memuji langkah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati. Basuki mengatakan, Tuty merupakan PNS pertama yang berani melaporkan gratifikasi kepada KPK.
"Bahkan Bu Tuty berani menolak. Sama kayak saya, tidak perlu kasih saya hadiah lah, repot laporinnya nanti," kata Basuki. (Baca:Ahok Puji Dinas Bina Marga dan Sindir Dinas Pariwisata DKI )

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji merasa ketakutan ketika menerima banyak gratifikasi dari pihak lain. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 
Basuki menjelaskan, Ika menerima banyak gratifikasi melalui kegiatan pembebasan lahan.
"Agen properti saja bisa dikasih komisi 2,5 persen, masak (PNS) DKI enggak. Nah, yang kasih komisi ke DKI banyak juga lho, sampai miliaran rupiah dan Bu Ika ini ketakutan," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (12/1/2016). 
Kemudian Ika melapor kepadanya. Ika menceritakan bahwa tak hanya dirinya yang menerima gratifikasi, tetapi juga para anak buahnya, termasuk para kepala bidang. Kemudian, Basuki bertanya berapa jumlah uang yang diterima Ika.
"Saya pikir Rp 1 juta atau Rp 10 juta, ternyata dia bilang (gratifikasi) sampai miliaran. Wah, saya bilang, satu rupiah saja harus lapor ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), apalagi banyak," kata Basuki. 
Kemudian Ika bertanya apakah ia akan terbebas dari pidana jika melaporkan gratifikasi ini kepada KPK. Basuki pun menyebutkan, Ika beserta anak buahnya akan terbebas dari pidana. Ika melaporkan gratifikasi kepada Basuki pada Jumat (8/1/2016) lalu.
Pada hari Senin (11/1/2016), Ika ditemani oleh staf pribadi Basuki melaporkan gratifikasi yang diterima ke KPK.
"Dinas Perumahan lapor sampai Rp 10 miliar dan ini (pengembalian gratifikasi) paling besar sepanjang sejarah KPK. Karena sebelumnya kan Pak Sudirman Said (Menteri ESDM) yang ada (kembalikan gratifikasi) cincin berlian Rp 4,5 miliar," kata Basuki. (Baca: Ahok Banggakan Tiga Pejabat Ini karena Laporkan Gratifikasi ke KPK )

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...