Skip to main content

Puslabfor Olah TKP di Rumah Ali dan Dian Terduga Teroris Thamrin di Meruya

Tim Puslabfor Polri melakukan olah TKP di rumah dua terduga teroris di Kampung Sanggrahan, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Olah TKP dilakukan di rumah Muhammad Ali dan Dian.

Olah TKP dilakukan Jumat (15/1/2015) pukul 20.30 WIB. Olah TKP dipimpin Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti.

Dian merupakan terduga teroris yang tewas dalam ledakan di depan Pos Pol Thamrin. Sementara Ali adalah terduga teroris yang sempat menembak seorang polisi dari jarak dekat.

Ali saat itu mengenakan baju biru dan mengenakan rompi hitam. Kepalanya ditutupi topi saat itu. Dia bersama Afif menyerang polisi dengan tembakan senjata ke polisi di pospol.

Olah TKP pertama dilakukan di rumah terduga teroris Dian yang bercat warna hijau. Dari situ, polisi kemudian menuju ke rumah Muhammad Ali di RT 02/03.

Di rumah itu, ada istri Ali bernama Siti Maesaroh (31). Di rumah petak berukuran sekitar 4x6 itu, Siti dan Ali tinggal bersama 3 anaknya yang masih berusia 12 tahun, 7,5 tahun dan 6 tahun.
Rumah Ali (Amel/detikcom)
Di depan rumah kontrakan tersebut terdapat lahan kosong yang dijadikan kuburan keluarga. Siti dan Ali sudah menikah sejak 14 tahun lalu.

Olah TKP ini membuat warga sekitar penasaran. Warga berkerumun melihat proses olah TKP tersebut dari jarak sekitar 5 meter.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...