Skip to main content

Presiden Jokowi Resmikan Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

Presiden Jokowi Resmikan Masjid Fatahillah Balai Kota JakartaPresiden Jokowi bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Ahok Purnama di Balai Kota, Jumat (29/1/2016).Foto: Danu Damarjati/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Fatahillah yang terletak di Balai Kota DKI Jakarta. Jokowi menyebut pembangunan masjid ini sebetulnya sudah direncanakan lama namun baru terealisasi saat era Ahok.

"Pembangunan Masjid Fatahillah ini juga sebetulnya arahan Bapak. Ini Balai Kota kok enggak ada masjidnya?" kata Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dalam sambutan pembukaan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016).

Masjid Fatahillah memiliki luas 410 meter persegi untuk lantai 1, 594 meter persegi untuk lantai dua dan cukup menampung ± 1.513 jemaah. Sebelumnya masjid ini merupakan musala dengan luaa 200 meter persegi.

Masjid ini merupakan inisiasi Ahok. Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan masjid mencapai Rp 18.838.138.000.

"Pak Gubernur tadi keliru. Masjid ini bukan arahan saya, tapi juga Gubernur-Gubernur Jakarta yang dulu-dulu. Termasuk saya," ungkap Jokowi saat memberikan sambutan setelah Ahok.

Sebelum meresmikan, Jokowi sempat memantau ruang smart city Pemprov DKI Jakarta. Dia didampingi oleh Gubernur Ahok, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo, Sekda DKI Jakarta Saefullah, Menag Lukman Hakim Saifuddin dan Seskab Pramono Anung. Hadir pula Ketum MUI Maruf Amin.

Acara peresmian Masjid Fatahillah diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran surat At Taubah ayat 18. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...