Skip to main content

DKI Luncurkan Layanan Antar Jemput Izin Bermotor hingga SIUP Online

Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta meluncurkan tiga layanan baru. Layanan itu adalah Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) online, dan jasa arsitek gratis.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang BPTSP DKI mengerti apa keinginannya. 
"Kamu (pegawai BPTSP DKI) harus jadi calo resmi di Jakarta yang baik hati dan pelayanan harus seperti di bank. Jadi kamu harus takut kehilangan pelanggan," kata Basuki, saat meluncurkan layanan itu, di Balai Kota, Selasa (12/1/2016). 
Melalui layanan AJIB, warga yang akan mengurus perizinan tidak perlu lagi mendatangi kantor BPTSP DKI. Pihak BPTSP DKI menyediakan 200 petugas untuk menjemput dokumen.
Warga tinggal menghubungi call centre 164 untuk mendapat layanan tersebut. Saat ini baru ada enam izin yang bisa dilayani melalui AJIB. Yakni perpanjangan Izin Memperkerjakan tenaga Kerja Asing (IMTA), pengesahan perpanjangan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA), izin usaha jasa konstruksi (IUJK), angka pengenal impor (API), izin penelitian, dan legalisir izin pelaku teknis bangunan (IPTB).
Ke depan izin yang bisa dilayani mencapai 16 jenis. Namun dilakukan secara bertahap.
"Ada berkas yang mesti diambil, kami tinggal jemput saja. Supaya ngurangin kemacetan, juga supaya orang enggak repot dan hemat waktu," kata Basuki.
Kemudian layanan SIUP online, warga cukup mengaksespelayanan.jakarta.go.id. Warga bisa mengajukan izin dari mana saja.
Layanan ini, kata Basuki, membantu anak-anak muda yang ingin memulai bisnis start up dan mendaftarkan usahanya melalui SIUP Online.
Terakhir, izin mendirikan bangunan (IMB) gratis dengan jasa arsitek gratis. Langkah ini, kata dia, dapat mencegah praktik calo.
"Untuk warga yang luas lahannya di bawah 100 meter persegi, retribusinya gratis berdasarkan Perda. Tapi mereka ngeluh biaya arsitek, kami yang sediakan arsiteknya," kata Kepala BPTSP DKI Edy Junaidi Harahap.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...