Gedung Cakrawala, yang merupakan lokasi baku tembak antara polisi dengan pelaku ledakan di kawasan Thamrin, diberi garis polisi. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti langsung mensterilisasi Gedung Cakrawala, Jakpus.
Gedung itu diberi garis polisi pukul 11.59 WIB, Kamis (14/1/2016). Sebelum di police line, tim khusus Polri antara lain yang berisi Kapolda, Kapolres Jakpus, sudah masuk ke Gedung Cakrawala.
Diduga masih ada pelaku di lantai 4, yang membawa senjata. Para petinggi polisi itu tetap berada di dalam gedung meski ada baku tembak.
Mobil baracuda terlihat masuk di dalam gedung. Tim Gegana juga telihat menyusul membawa alat pendeteksi bahan peledak. Sedangkan di area Hotel Sari Pan Pacific, para warga yang tadinya menonton diimbau untuk meninggalkan lokasi.
Polisi masih berusaha menangkap pelaku ledakan granat di pos polisi Jl MH Thamrin dan gedung Cakarawala di dekat Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Serangan ini mengingatkan tentang adanya ancaman dari ISIS.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan hingga saat ini polisi belum bisa mengetahui pelaku pelempar granat yang juga terlibat baku tembak dengan polisi. Namun dia mengungkap pernah ada ancaman dari ISIS.
"Kami belum tahu siapa pelakunya. Tetapi sebelumnya Indonesia sudah diwarning ISIS akan ada 'konser' di Indonesia dan Indonesia jadi pemberitaan internasional," kata Irjen Anton di lokasi, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2015). Konser adalah istilah untuk aktivitas teroris.
Saat ini polisi masih berusaha menangkap pelaku. Gedung Cakrawala yang ada di samping Gedung Sarinah dikepung. Diduga pelaku berada di gedung yang juga tempat Djakarta Theatre dan Starbucks berada.
Polisi mengidentifikasi pelaku mengendarai motor dan menenteng senjata. Warga diminta menghindari Gedung Cakrawala dan sekitarnya.
Comments