Setelah kemarin sempat tertunda, hari ini Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan empat mata dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pertemuan berlangsung di kediaman Megawati di jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat sambil bersantap siang.
Rencana makan siang ini sebelumnya sudah disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ia mengatakan alasan JK tak ikut Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan karena sedang makan siang dengan Megawati.
Sekitar pukul 16.42 WIB, mobil dinas RI 2 yang ditumpangi JK memasuki halaman Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat dikawal 2 mobil Innova berwarna hitam. JK pun mengakui ia baru pulang makan siang dari rumah Megawati.
"Iya (makan siang), kenapa sih? Kan ketua partai. Dia ketua partai pendukung pemerintah. Saya makan dengan Bu Mega, dengan Pak Surya Paloh, biasa saja," kata JK saat dikonfirmasi wartawan soal pernyataan Pramono.
Baca juga: Megawati dan JK Makan Siang Bersama, Bahas Apa?
"Kan suatu pemerintah yang didukung oleh partai maka pemerintah selalu konsultasi dengan partai, karena ada 2 koordinasi. Koordinasi dengan pemerintah dan DPR, DPR itu komandannya partai. Jadi kita harus selalu koordinasi dengan pimpinan partai. Itu biasa saja, di mana pun di dunia juga begitu," sambungnya.
JK mengatakan makan siang itu dilaksanakan di rumah rumah Megawati di Jl Teuku Umar dan tanpa kehadiran Presiden Jokowi. Di saat yang sama, Jokowi memang sedang memimpin Ratas di Istana.
"Di rumahnya. Biasa saja. Kita harus hormati ketua partai," ucapnya.
Soal apa yang dibahas, JK mengaku tak membahas soal reshuffle kabinet yang belakangan santer dikabarkan. Namun, Megawati meminta agar Jokowi dan JK dapat bekerja sama untuk membuat kondisi negara lebih stabil.
"Beliau minta tentu biasa lah, agar negeri ini stabil. Kita kembangkan ekonomi, kembangkan usaha rakyat, minta kesenjangan diperbaiki. Tidak ada (bahas reshuffle," ujar mantan Ketua Umum Golkar ini.
Ia menyatakan makan siang dengan ketua partai pendukung pemerintah adalah hal yang wajar. Menurutnya, hubungan dengan ketua partai harus tetap dijalin untuk harmonisasi dengan DPR.
Rencana makan siang ini sebelumnya sudah disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ia mengatakan alasan JK tak ikut Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan karena sedang makan siang dengan Megawati.
Sekitar pukul 16.42 WIB, mobil dinas RI 2 yang ditumpangi JK memasuki halaman Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat dikawal 2 mobil Innova berwarna hitam. JK pun mengakui ia baru pulang makan siang dari rumah Megawati.
"Iya (makan siang), kenapa sih? Kan ketua partai. Dia ketua partai pendukung pemerintah. Saya makan dengan Bu Mega, dengan Pak Surya Paloh, biasa saja," kata JK saat dikonfirmasi wartawan soal pernyataan Pramono.
Baca juga: Megawati dan JK Makan Siang Bersama, Bahas Apa?
"Kan suatu pemerintah yang didukung oleh partai maka pemerintah selalu konsultasi dengan partai, karena ada 2 koordinasi. Koordinasi dengan pemerintah dan DPR, DPR itu komandannya partai. Jadi kita harus selalu koordinasi dengan pimpinan partai. Itu biasa saja, di mana pun di dunia juga begitu," sambungnya.
JK mengatakan makan siang itu dilaksanakan di rumah rumah Megawati di Jl Teuku Umar dan tanpa kehadiran Presiden Jokowi. Di saat yang sama, Jokowi memang sedang memimpin Ratas di Istana.
"Di rumahnya. Biasa saja. Kita harus hormati ketua partai," ucapnya.
Soal apa yang dibahas, JK mengaku tak membahas soal reshuffle kabinet yang belakangan santer dikabarkan. Namun, Megawati meminta agar Jokowi dan JK dapat bekerja sama untuk membuat kondisi negara lebih stabil.
"Beliau minta tentu biasa lah, agar negeri ini stabil. Kita kembangkan ekonomi, kembangkan usaha rakyat, minta kesenjangan diperbaiki. Tidak ada (bahas reshuffle," ujar mantan Ketua Umum Golkar ini.
Ia menyatakan makan siang dengan ketua partai pendukung pemerintah adalah hal yang wajar. Menurutnya, hubungan dengan ketua partai harus tetap dijalin untuk harmonisasi dengan DPR.
Comments