Skip to main content

Pemprov DKI Diminta Percepat Pembangunan untuk Hadapi MEA

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengingatkan soal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah dimulai sejak awal tahun 2016 ini. 

Sani (sapaan Triwisaksana) mengatakan Pemerintah Provinsi DKI harus melakukan beberapa hal untuk menghadapi MEA itu. 

"Untuk menghadapi MEA, Jakarta perlu melakukan percepatan pembangunan SDM dan infrastruktur," ujar Sani ketika dihubungi, Rabu (6/1/2016). 

Terkait pembangunan SDM yang disebut Sani, caranya adalah mempercepat pembangunan sekolah-sekolah. 

Selain itu peningkatan kualitas guru juga harus gencar dilakukan. Sani mengatakan hal ini untuk meningkatkan kualitas pelajar di Jakarta.

"Agar kualitas pelajar SMA dan SMK Jakarta semakin baik dan bisa masuk perguruan tinggi ternama atau menjadi pekerja skilled labor. Sehingga tidak kalah berkualitas dengan pelajar ASEAN lainnya," ujar Sani. 

Selain pembangunan SDM, Pemprov DKI juga harus mepercepat pembangunan infrastrukturnya. 

Khususnya terkait pembangunan LRT (light rail transit) koridor 1 Kelapa Gading - Kebayoran Lama. Selain itu penerapan ERP juga harus segera dilaksanakan. 

"Program lain yang perlu dipercepat itu soal integrasi bus sedang ke sistem BRT Transjakarta dan percepatan pembangunan rumah susun," ujar Sani. 

Sani mengatakan MEA ini seharusnya bisa menjadi motivasi bagi Pemprov DKI untuk mempercepat pembangunan. 

Satu hal lagi yang bisa dijadikan motivasi adalah momen pendaftaran pilkada yang akan dilakukan pertengahan tahun ini. 

"Jadi harus menggunakan dua momentum besar di tahun 2016 yaitu MEA dan pendaftaran Pilkada DKI 2017, untuk memprioritaskan program pembangunan," ujar Sani.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...