Skip to main content

Djarot Tertawa Dipanggil Mbah oleh Ketum PBNU

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menghadiri acara pembukaan Pelatihan Mubaligh Kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).

Said tiba sekitar pukul 12.35 WIB. Ia langsung dipersilakan untuk memberikan sambutan sekaligus pembekalan kepada para peserta pelatihan.
Pada awal sambutannya, ia memberikan salam kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Saat menyapa Djarot, Said memanggil dengan sebutan mbah.
"Wakil gubernur, eh udah cuti ya, Mbah Djarot. Saya kenal sudah lama, waktu (Djarot) jadi Wali Kota Blitar," ujar Said.
Panggilan Said langsung mengundang tawa anggota Bamusi dan peserta yang hadir. Djarot juga ikut tertawa mendengar penggilan "mbah" untuknya.
Setelah menyapa Megawati, Djarot, dan yang lainnya, Said langsung memberikan pembekalan kepada para peserta tentang pemahaman agama.
"Harus betul-betul ahli agama. Minimal tahu secara prinsip dulu agama Islam seperti apa, visi-misinya seperti apa. Jangan jadi mubaligh karbitan," kata Said.
Ia kemudian menyampaikan dukungannya terhadap program pelatihan mubaligh yang diselenggarakan Bamusi.
Saat ini, Djarot tengah cuti dari jabatannya sebagai wakil gubernur DKI untuk mengikuti Pilkada DKI 2017 bersama pasangannya, calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tahapan pilkada tengan memasuki masa kampanye yang berlangsung sejak 28 Oktober 2016 lalu sampai dengan 11 Februari 2017 mendatang. Ahok-Djarot diusung oleh empat partai politik, yakni PDI-PGolkarHanura, dan Nasdem.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...