Skip to main content

Relawan Ahok-Djarot Laporkan Kejanggalan Survei KedaiKOPI ke KPU DKI

Relawan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Sekretariat bersama rakyat (Sekber) melaporkan lembaga survei KedaiKOPI ke KPU Provinsi DKI Jakarta.

Laporan itu terkait dugaan manipulasi data survei yang dilakukan KedaiKOPI pada 19-24 Oktober 2016 itu diduga memanipulasi data.
"Dari jumlah 85 pertanyaan kepada responden, ada 20 pertanyaan yang diduga dimanipulasi dan diotak-atik," kata Ketua Umum Sekber, Mixil Mina Munir, di KPU Provinsi DKI Jakarta, Senin.
Mixil mencontohkan beberapa kejanggalan yang ditemukan oleh timnya dari survei KedaiKOPI. Misalnya pertanyaan kepada responden terkait apakah akan mendiskusikan cagub/cawagub pilihan responden dengan orang lain setelah pencoblosan.
Hasil surveinya mencapai 126,9 persen. Rinciannya 36,70 persen memilih iya, 60,20 persen responden menjawab tidak dan 30 persen menjawab tidak tahu dan tidak menjawab.
Ada juga pertanyaan kepada responden soal apakah sudah memiliki pilihan pasangan cagub/cawagub DKI Jakarta. Hasil dari KedaiKOPI sekitar 99,40 persen. Rinciannya 56,60 persen menjawab iya, 40,60 persen menjawab belum dan 2,20 persen menjawab tidak tahu dan tidak menjawab.
"Ini sangat janggal dan tidak bisa ditolerir," kata Mixil.
Mixil menambahkan, tujuannya mendaftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta sebagai pembuktian masih adanya lembaga survei tidak kredibel dan kompeten.
Selain melaporkan ke KPU, Sekber juga akan melaporkan KedaiKOPI ke asosiasi lembaga survei dan polisi.
"Karena ini sudah termasuk kebohongan publik," kata Mixil.
Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengatakan menerima laporan tersebut. Namun, laporan itu tidak akan ditangani pihaknya lantaran KedaiKOPI tidak terdaftar di KPU Provinsi DKI Jakarta.
"Kami akan teruskan laporan ke asosiasi terkait yang menaungi lembaga survei tersebut (KedaiKOPI)," kata Sumarno.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...