Skip to main content

Jurus Lama SBY yang Dipakai Agus untuk Curi Hati Warga Jakarta

Ada 10 program unggulan pasangan Agub Yudhoyono dan Sylviana Murni untuk Jakarta. Salah satunya adalah program bantuan langsung bagi golongan masyarakat yang kurang mampu.

Program ini sama dengan program yang pernah dibuat ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, ketika masih menjabat sebagai presiden RI.
Pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qudori mengatakan, tidak aneh jika program tersebut muncul lagi saat ini.
"Semua sudah tahu, ide, gagasan ahli strategi di belakang Agus pasti tidak lepas dengan SBY. Jadi ide, gagasan dan pemikiran Pak SBY akan mewarnai Agus," ujar Qudori kepada Kompas.com, Senin (31/10/2016).
Qudori mengatakan pentingnya peran SBY bukan hanya karena dia adalah ayah dari Agus. Melainkan juga karena SBY jauh lebih berpengalaman di bidang politik dibandingkan Agus. Itu yang membuat campur tangan SBY dalam program Agus menjadi wajar.
Program bantuan langsung sendiri, kata Qudori, merupakan program yang cukup populer pada era SBY dulu. Masyarakat cukup antusias dan suka dengan program tersebut.
Dia mengatakan, program itu berjasa membawa SBY terpilih kembali menjadi presiden selama dua periode. Qudori mengatakan, program yang sama ingin digunakan kembali. Kali ini untuk mendulang dukungan bagi Agus.
"Ide itu tampaknya mau dipakai lagi untuk menarik dukungan masyarakat Jakarta. Jurus lama dipakai lagi," ujar Qudori.
Nantinya tinggal dilihat, masihkan program ini memikat hati masyarakat?
Program bantuan langsung yang dibuat Agus merupakan salah satu dari 10 program unggulan. Program itu dia paparkan kemarin di Ballroom Djakarta Theater. Program ini meliputi bantuan langsung untuk meningkatkan daya beli masyarakat, bantuan langsung untuk balita dan lansia, serta penguatan jaring pengaman sosial yang lain.
Agus mengatakan, jika program ini dijalankan secara serius, kemiskinan akan menurun dari 3,75 persen saat ini menjadi 2,75 persen dalam lima tahun ke depan.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...