Skip to main content

Nasihat Wapres JK ke Ahok Jelang Pilkada: Bedakan Tegas dan Kasar

Panasnya suhu politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tak luput dari perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai kandidat petahana sering bicara kasar menjelang Pilgub, JK pun memanggilnya. 

Wapres JK meminta Ahok bisa membedakan antara tegas dan kasar. "Waktu suka ngomong saya panggil Ahok. Hai you, kamu (Ahok) bedakan tegas dengan kasar. Kau tidak bisa membedakan kelihatannya. Yang mana tegas yang mana kasar," kata JK mengulangi ucapannya kepada Ahok saat sesi wawancara khusus dengan detikcom, Jumat (28/10/2016). 

"Tegas itu iya, iya, tidak tidak. Kalau kasar itu kau jangan maki-maki orang," tambah JK. 

Dia pun meminta Ahok untuk mengurangi bicara jika ingin menang Pilkada. JK kemudian mengibaratkan bahwa politik serupa permainan badminton. Olahraga ini pada dasarnya untuk mengumpulkan poin untuk mencapai angka yang maksimal. 

"Kalau main bulu tangkis kamu smash, kamu punya poin. Kalau lawan smash dan keluar, poin kita juga. Jadi mencari kesalahan orang," ujarnya.

"Jadi janganlah buat kesalahan. akhirnya kamu akan terjadi poin di pihak lawan, maka kesalahan itu," sambungnya.

Sensifitas pilkada disebut JK harus dipahami oleh setiap orang. Hal juga sering terjadi di dalam pelaksanaan pemilu pada negara-negara yang menganut paham liberal. Satu kalimat yang sensitif bisa menjadi 'bom' bagi diri sendiri.

Misalnya, kata JK, kasus calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump. Kasus pelecehan perempuan yang dialamatkan kepada Trump membuat elektabilitasnya jatuh sebanyak 4 persen. 

Dalam konteks pemilihan, ucapan Trump yang dianggap melakukan pelecehan adalah sebuah kesalahan yang fatal. "Coba tidak ada Pemilu, dia bicara lebih keras dari itu ketemu orang telanjang, saya kira orang ketawa-ketawa saja. Tapi karena Pemilu, itu dibicarakan berhari-hari di seluruh dunia," kata JK.

Hal yang sama juga terjadi pada Ahok. Kasus Al Maidah dianggap JK adalah sebuah blunder politik. Hal itu dikarenakan Ahok sedang berada dalam persaingan untuk mempertahankan kursi panas DKI Jakarta. 

"Jadi beda ketika kamu ngomong dalam keadaan bebas dan dengan Pilkada, Pemilu," terangnya.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...