Skip to main content

Kepanasan, Ahok Borong Satu Gerobak Buah Pedagang Rujak


Calon gubernur nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menyantap sepotong semangka saat kunjungan kampanye permukiman warga yang yang ada di Gang Haji Ami dan Haji Umat, di Kelapa Tiga, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016). Pada kesempatan itu, ia bahkan sempat memborong satu gerobak buah milik pedagang rujak itu.


 Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memborong satu gerobak buah milik pedagang rujak saat kampanye di permukiman warga yang ada di Gang Haji Ami dan Haji Umat, di Kelapa Tiga, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016). 

Kunjungan Ahok ke kawasan Kelapa Tiga dilakukan dalam kondisi panas terik. Di tengah kondisi tersebut, tiba-tiba ia menemukan seorang pedagang rujak yang tengah mangkal di sudut salah satu gang. 

Dengan segera ia mendatangi pedagang tersebut dan mengambil sepotong semangka. Saat tengah asyik memakan semangka itulah, ia tiba-tiba menawarkan orang-orang yang mengikutinya untuk ikut mengambil buah yang ada di dalam gerobak. 

"Ini ambil aja. Bayar aja semuanya," ujar dia sambil meminta ajudannya untuk membayar seluruh buah yang ada di dalam gerobak. 

(Baca: Sudah "Nunggu" sejak Pagi, Ibu PKK Sebal Ahok Sempat Tak Mau Masuk RPTRA)

Pedagang rujak yang buahnya diborong Ahok diketahui bernama Tamuri. Ia mengaku menerima bayaran hingga Rp 500.000 untuk seluruh buah yang ada di dalam gerobaknya. Karena seluruh dagangannya sudah diborong, Tamuri menyatakan dirinya akan langsung pulang. 

"Lha mau ke mana lagi," ujar dia dengan wajah semringah.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...