Skip to main content

Bikin Ahok Ingat Belitung, Muazin Ini Dijanjikan Umroh

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menghadiri acara buka puasa bersama di kelurahaan Duren Sawit. Ada peristiwa menarik disela-sela kehadirannya di kelurahaan Duren Sawit.

Bikin Ahok Ingat Belitung, Muazin Ini Dijanjikan Umroh
Pria yang akrab disapa Ahok itu menikmati ceramah tausiah jelang berbuka puasa. Tiba waktu Adzan, Ahok tampak tertegun sejenak mendengar suara dari Abdul Adhim Aksasi iman masjid Baitul Muhyi yang berada di lingkungan Pemkot Jakarta Timur.

"Bapak suaranya mengingatkan saya dengan di kampung, udah haji belum," tanya Ahok kepada Adhim sebelum beranjak mengakhiri kunjungan di kelurahaan Duren Sawit, Jumat (26/6/2015).

"Belum pak," jawab Adhim kepada Ahok.

Tanpa banyak bicara, ia pun meminta salah seorang ajudannya untuk mendata pria tersebut. Kala itu perhatian Ahok sempat terganggu lantaran banyak PNS yang meminta foto bersama. Hingga akhirnya terdengar celetuk suara untuk mengumrohkan Adhim, lantaran untuk haji membutuhkan waktu lama.

"Ya sudah Umroh aja ya," tegas Ahok sembari pamit pulang.

Adhim menuturkan asal muasalnya ajakan Umroh itu berawal cerita dari wakil Walikota. ketika itu Ahok menanyakan identitasnya dirinya.

"Tadi selesai sholat saya sudah mau pulang tapi dilarang sama pak Wakil dibilang kalau pak Ahok kaget mendengar suara saya, dibilang bagus jadi inget kampungnya," paparnya.

Adhim menjelaskan ketika itu Ahok bilang suaranya mirip muadzin di kampungnya. Lalu iapun bertanya dengan Wakil Walikota.

"Ya pak wali jelasin kalau disini juga namanya Muazin. Di bilangnya Pak Ahok mau ketemu dan baru bisa ketemu tadi. Ya tadi sudah dicatat nanti bilangnya akan dihubungi," paparnya

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...