Skip to main content

Setelah "Bereskan" Anggota DPRD, Ahok Kini Incar PNS DKI

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana "membereskan" eksekutif atau jajaran pegawai negeri sipil (PNS) DKI setelah dia berhasil mengungkap anggota DPRD yang menyelipkan anggaran siluman di dalam APBD DKI. Basuki tak menampik anak buahnya masih banyak yang coba menggelembungkan anggaran. 

Padahal, penyusunan anggaran sudah menggunakan sistem e-budgeting. "Setelah kami tutup APBD siluman, sekarang kami bereskan eksekutif. Mereka tuh selalu berlindung di konsultan dan menaikkan harga satuan," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (29/6/2015).  

Salah satu contoh upaya penggelembungan anggaran dapat terlihat dari anggaran pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR). Basuki bakal bekerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk membangun GOR internasional. 

DKI menganggarkan pembangunan GOR sebesar Rp 48 miliar, jika didesain ulang, anggarannya bisa dipangkas hingga Rp 35 miliar. 

Itu artinya, lanjut dia, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait tidak benar dalam mengisi harga satuan di e-budgeting. Sebab, ada selisih anggaran hingga Rp 13 miliar. 

"Kemungkinan ada komisinya. Makanya semakin mahal proyeknya ya semakin gede komisinya, mending distoplah (programnya) daripada duit dihabiskan enggak karuan," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Tak hanya Dinas Olahraga dan Pemuda, Pemprov DKI juga telah memangkas anggaran Dinas Pendidikan DKI. 

Menurut Basuki, anggaran Dinas Pendidikan di APBD 2015 telah dipangkas hingga 18 persen. "Masa rehab sekolah sampai Rp 30 miliar, bikin universitas Rp 12 miliar saja sudah bisa nampung berapa ribu orang," kata Basuki.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...