Skip to main content

Tolak Relokasi, Pedagang Batu Akik Paksa Masuk Kantor Wali Kota

Puluhan pedagang batu akik yang tergabung dalam Konsorsium Komunitas Permata, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Kumperst), Senin (29/6/2015), mendatangi kantor wali kota setempat. Para pedagang menolak dipindahkan dari tempat biasa berjualan batu akik di eks MTQ atau Alun-Alun Kota. 

Dalam aksinya, puluhan pedagang batu akik ini nyaris bentrok dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Hal itu dipicu oleh massa yang memaksa masuk ke dalam kantor Wali Kota, namun dihadang barikade Satpol PP yang berjaga di depan pintu gerbang kantor Wali Kota. Namun, bentrokan itu bisa dihindari setelah koordinator aksi Erwin Gayus berhasil menenangkan puluhan pedagang batu akik tersebut. 

Menurut Erwin, aksi para pedagang batuk akik untuk meminta kepada pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) agar tidak melakukan relokasi pedagang yang saat ini berpusat di pelataran eks-MTQ Kendari. 

Tak hanya itu, dia juga meminta kepada Walikota Kendari agar memberikan kejelasan terkait ditetapkannya eks MTQ sebagai icon kawasan batu akik. Mereka menilai dengan adanya pusat perbelanjaan batu akik di kawasan eks MTQ, telah meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kendari. 

"Nah kalau pedagang mau direlokasi, maka menurut saya bisa terjadi perbedaan. Untuk itu, kami juga meminta Wali Kota Kendari dalam hal ini Dispenda untuk mengeluarkan izin secara tertulis penggunaan lokasi MTQ untuk pedagang batu akik dan pelaksanaan Ramadhan Fair Kendari 2015," ungkap Erwin. 

Menanggapi aspirasi para pedagang batu akik, Asisten I Pemkot Kendari Arifin Baidi yang menerima para pendemo menjelaskan, pihaknya belum bisa menentukan lokasi yang pasti. Karena saat ini, lanjut Arifin, pemkot Kendari masih harus melakukan kajian lokasi yang nantinya dianggap paling tepat untuk berjualan para pedagang batu akik tersebut. 

"Kami akan menentukan lokasi untuk pedagang ini dalam waktu dekat. Jadi kami akan merapatkan terlebih dahulu persoalan ini," tukasnya.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...