Skip to main content

Jokowi Sampaikan Belasungkawa Atas Jatuhnya Hercules: Utamakan Evakuasi Korban

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbelasungkawa atas jatuhnya pesawat Hercules TNI AU di permukiman penduduk di Jl Djamin Ginting, Medan, Sumatera Utara. Ia meminta evakuasi korban diutamakan.

"Saya dan keluarga berbela sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Hercules C-130. Semoga keluarga diberikan kesabaran dan kekuatan," kata Presiden lewat akun Twitternya @Jokowi seperti dikutip detikcom, Selasa (30/6/2015).

"Evakuasi korban pesawat Hercules harus diutamakan," sambung Jokowi.

Hingga jelang malam ini, proses evakuasi masih dilakukan. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriyatna sudah ada di lokasi memantau langsung.

KSAU menyebut, ada 49 jenazah yang telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara. Dari jumlah itu, 23 di antaranya sudah diidentifikasi. 

Jumlah korban tewas kecelakaan pesawat Hercules yang jatuh di Medan terus bertambah. Hingga Selasa (30/6/2015) malam, sudah 53 jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.

Ambulance masih terus mengantarkan jenazah ke instalasi jenazah rumah sakit yang berada di Jalan Bungalow tersebut. Terakhir sekitar pukul 18.40 WIB, Selasa (30/6/2015) dua ambulance mengantarkan jenazah.

"Sekarang ini, untuk sementara sudah lima puluh tiga jenazah," kata seorang petugas rumah sakit.

Jenazah yang dikirimkan itu tidak semuanya dalam keadaan utuh. Sebagian ada yang sudah kehilangan bagian tubuhnya. Beberapa jenazah juga dimasukkan dalam satu kantong.

Diperkirakan jumlah korban tewas akan semakin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang terus dilakukan malam ini. 

Sebelumnya Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriyatna menyatakan pesawat itu membawa 101 penumpang dan 12 awak. Seluruh penumpang dan awak pesawat diperkirakan meninggal dunia. 

Selain itu ada juga korban tewas karena tertimpa pesawat, maupun sedang berada di dalam bangunan yang ditabrak pesawat angkut militer itu. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...