Skip to main content

Serapan Anggaran Rendah, Ahok Diminta Tak Salahkan PNS DKI

Akademisi Universitas Trisakti Nirwono Joga meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menyalahkan pegawai negeri sipil (PNS) DKI terkait rendahnya serapan APBD 2015. 

Hingga semester pertama ini, anggaran baru terserap 20 persen dari total Rp 69,286 triliun. Selain karena keterlambatan pengesahan APBD, ia memandang kurang lengkapnya kebutuhan DKI dalam e-katalog jadi penyebab rendahnya serapan anggaran. 

"Misalnya untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH), apa yang ditampilkan di e-katalog tidak sesuai dengan kebutuhan taman di lapangan. Tipe yang ditampilkan e-katalog hanya lima tipe dengan luas yang berbeda. Sementara, taman di Jakarta lebih dari lima dan ukurannya itu berbeda-beda," kata Nirwono, Sabtu (27/6/2015).  

Sehingga, lanjut dia, kebutuhan yang diajukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI harus selalu direvisi, mengacu pada ketersediaan barang dan jasa di e-katalog. 

"Bukan karena SKPD-nya yang tidak mengikuti aturan, tapi e-katalognya sendiri yang tidak mengakomodasi. Sehingga penyerapan tidak ada perubahan. Sampai akhir tahun, saya rasa serapan anggaran tidak lebih dari 45 persen meskipun ada perombakan pejabat," kata pengamat perkotaan itu. 

Sebelumnya Basuki bakal memecat pejabat SKPD DKI yang tidak mampu menyerap anggaran dengan baik. Serapan anggaran itu merupakan indikator SKPD apakah dapat bekerja dengan baik atau tidak. 

Salah satu penyebab tidak terserapnya anggaran dengan baik karena kegagalan DKI membeli lahan. Selain itu, lanjut dia, upaya pembatasan kendaraan bermotor melalui electronic road pricing(ERP), penataan pedagang kaki lima (PKL), dan lain-lain juga tidak terealisasi.

"ERP beres enggak sampai hari ini? Gila kan? Dinas UMKM punya dana, tapi pernah enggak dananya dipakai buat latih PKL? Lenggang Jakarta itu CSR yang latih. Anggaran habis buat gaji orang, tapi (PNS) enggak pernah kerja apa-apa. Jadi Pemda DKI buang 40.000 pegawai itu enggak apa-apa sebetulnya," kata Basuki.  

Mendagri Tjahjo Kumolo pun telah memberi peringatan kepada Basuki atas rendahnya penyerapan APBD 2015. Tjahjo meminta Basuki untuk memperbaiki penyerapan anggaran daerah. 

Sebab bila penyerapan APBD sangat minim, maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, serta mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...