Skip to main content

Kasau: Di dalam Hercules ada 113 penumpang, sedikitnya 23 tewas

Kasau: Di dalam Hercules ada 113 penumpang, sedikitnya 23 tewas

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna mengatakan dalam Hercules yang jatuh di Medan mengangkut 113 penumpang. Sedikitnya 23 orang sudah dinyatakan tewas.

"Kru ada 12, penumpang 101, total jadi 113. Penumpang dari Dumai apabila ada yang turun atau enggak turun itu yang masih cek. 23 Orang yang sudah meninggal," kata Agus saat dihubungi, Selasa (30/6).

Agus mengatakan dirinya mau mengecek ke rumah sakit untuk identifikasi. "Apa mau dibawa ke keluarga atau bagaimana," imbuhnya.

Sebelumnya, Pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di permukiman penduduk Jalan Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Sejumlah rumah dan mobil tertimpa pesawat.

Informasi dihimpun merdeka.com, Selasa (30/6), sempat terdengar dentuman keras, lalu api langsung berkobar. Ada 12 awak pesawat dalam Hercules tersebut.

Sedikitnya sampai sore tadi sudah 38 lebih kantong jenazah dibawa ke rumah sakit.

Comments

Unknown said…
TOBAT...........................................KELELAHAN BODY PESAWAT SALAH SATU SEBAB......................TOO OLD.....................MODEL BEGINI DINEGARA ASAL.............................MASUK MUSEUM.............................MUNGKIN BANYAK SUKU CADANG NYA HRS DIBIKIN DISINGAPORE.....................SEPERTI ZAMAN INDUSTRI PESAWAT DINURTANIO DULU...............................ATAU PT DIRGANTARA INDONESIA............................INGAT TIDAK SEMUA KENYATAAAN ,BISA DINYATAKAN DIMUKA PUBLIK...............................FROM BOISE IDAHO USA

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...