Skip to main content

Ahok Mengaku Sudah Tempatkan Puluhan Pekerja Lepas di Tiap Kelurahan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah menempatkan sekitar 40-70 pekerja harian lepas (PHL) ke tiap kelurahan. Meski demikian, belum semua kelurahan mendapat tambahan PHL. 

Basuki sebelumnya menargetkan sebanyak 18 ribu PHL itu ditempatkan di 267 kelurahan, tepat pada HUT ke-488 DKI Jakarta, 22 Juni 2015 lalu.  

"PHL-nya sudah ada dan sudah jalan (kerja). Mereka sudah kontrak inidividual dengan DKI dari bulan Juni lalu," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (29/6/2015).  

Ide awal penempatan PHL di Kelurahan karena banyak lurah yang mengaku kesulitan menginstruksikan petugas Dinas Kebersihan untuk membersihkan lingkungan. Sebab, lanjut dia, komando petugas kebersihan berada pada Suku Dinas Kebersihan tiap wilayah. 

"Kalau begitu lurah cari pembantu tanda kutip deh. Buat apa pembantu dari Dinas Kebersihan kalau disuruh lurah enggak mau," kata Basuki. 

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga mengaku di beberapa wilayah seperti Jakarta Barat, PHL sudah mulai membersihkan dan diawasi oleh lurah layaknya manajer wilayah. 

Ia pun berharap ada koordinasi antara lurah dengan Suku Dinas setempat. "Kalau lurah masih kekurangan orang, kamu bisa minta bantuan ke Sudin. Sudin enggak kerja, lapor ke saya buat dipecat. Ini tuh filosofi pohon mangga saja, kalau pohonnya tidak berbuah, akan saya cacah dan buahnya tidak baik, langsung ditebang saja pohonnya," kata Basuki.  

Adapun tugas PHL untuk menjadi petugas darurat jika ada jalan-jalan berlubang kecil, mengaspal jalan dalam ukuran kecil, dan atau perbaikan fasilitas umum lainnya. 

Mereka juga akan mendapat baju seragam serta sepatu untuk bekerja. Gaji yang mereka terima tiap bulannya sebesar nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI 2015 atau Rp 2,7 juta.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...