Skip to main content

Usai Rapat Bersama Menteri, Jokowi Ajak JK dan Kapolri Ngobrol di Pondok

Usai Rapat Bersama Menteri, Jokowi Ajak JK dan Kapolri Ngobrol di Pondok

Presiden Joko Widodo mengajak Wapres Jusuf Kalla dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berbincang santai di pondok yang berada di halaman antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Apa saja yang dibicarakan oleh mereka?

"Saya melaporkan masalah yang terkait dengan masalah keamanan, sekarang sampai jelang lebaran," ujar Badrodin ketika dikonfirmasi usai pertemuan itu, Senin (29/6/2015).

Badrodin mengatakan sejauh ini tidak ada masalah yang signifikan terkait pengamanan jelang Lebaran. Presiden, lanjut Badrodin, meminta hal itu dipertahankan agar masyarakat tetap tenang.

"Sudah kita siapkan personelnya 255 ribu, kemudian jalan sudah kita survei, mana yang menimbulkan kerawanan kemacetan termasuk kerawanan kriminal," tuturnya.

Polisi juga sudah memetakan lokasi rawan kriminal menjelang Lebaran. Diantaranya stasiun, terminal hingga tempat rekreasi.

"Tentu, ini terkait dengan pusat keramaian, pelabuhan, ada copet, pembiusan, penipuan, penodongan, di jalan-jalan itu. Di pusat perbelanjaan itu ada juga, modern dan pasar tradisional," imbuhnya.

Badrodin menjelaskan Presiden Jokowi memberi arahan agar terus memelihara situasi yang kondusif ini. "Kita pelihara situasi sampai selesai," tutupnya.

Sebelumnya, usai rapat bersama sejumlah menteri di Kantor Presiden, Jokowi langsung keluar ruangan dan disusul Wapres JK dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menuju ke sebuah pondok di halaman Istana. Jokowi kemudian duduk di bangku pondok itu disusul JK dan Kapolri. 
Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama sejumlah menteri di Kantor Presiden. Usai rapat, Jokowi kemudian keluar ruangan dan melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Jokowi keluar dari Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (29/6/2015) sekitar pukul 15.50 WIB. Jokowi tampak mengenakan kemeja warna putih kemudian berjalan menuju sebuah pondok yang berada di halaman antara Istana Merdeka dan Istana Negara.

Jokowi kemudian disusul Wapres JK yang mengenakan kemeja batik bernuansa cokelat terang dan kemudian ada juga Kapolri yang mengenakan pakaian dinasnya.

Jokowi kemudian duduk di bangku pondok itu disusul JK dan Kapolri. Belum diketehui apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu.

Ada hal yang tak biasa terjadi usai rapat terbatas mengenai galangan kapal di kantor presiden hari ini. Usai melakukan rapat, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti di gazebo kayu yang terletak di halaman kantor Istana Negara.

Hal ini tentu menarik perhatian para jurnalis. Di dalam gazebo berukuran ‎sekitar tiga kali empat meter tersebut, Jokowi yang duduk berdampingan dengan Kalla terlihat mendengarkan penjelasan dari Badrodin yang berada di hadapan mereka.

Sesekali dengan gerakan tangan, Jokowi yang saat itu berkemeja putih tampak menimpali. Wartawan hanya bisa mengamati diskusi mereka dari jarak sekitar 20 meter. 

Diskusi ketiga petinggi negara itupun berlangsung sekitar 20 menit. Saat dikonfirmasi, Badrodin mengaku bahwa tak ada pembicaraan ‎khusus dalam pertemuan tersebut. "Hanya melaporkan tentang keamanan jelang Lebaran," kata Badrodin, ‎di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 29 Juni 2015. 

Menurut Badrodin, menjelang Lebaran, situasi di dalam negeri tak ada gangguan. Kepolisian sudah menyiapkan sekitar 225 ribu personil untuk menjaga keamanan jelang Lebaran. Tak hanya itu, beberapa daerah yang dianggap rawan kemacetan dan kriminal pun sudah disurvei. ‎

Tempat keramaian seperti pelabuhan, terminal, stasiun,serta pusat perbelanjaan menjadi fokus utama kepolisian. Tempat-tempat itu dianggap rawan tindakan kriminal. "Presiden meminta kami untuk mempertahankan kondisi aman ini," kata Badrodin. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...