Skip to main content

Ahok Ubah Pola Pikir PNS DKI, P Bukan Pegawai Tapi Pelayan

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut kepanjangan dari PNS bukan 'Pegawai' Negeri Sipil, tetapi 'Pelayan'. Jadi menurut dia, sudah seharusnya semua jajaran SKPD di DKI melayani masyarakat sebaik-baiknya.

"Saya dapat laporan dari masyarakat, PNS DKI ada yang sombong. Disapa malah buang muka. Eselon bawah-bawah saja ada yang punya Harley Davidson 2 unit," terang Ahok di Balai Agung, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2015).

"Saya mau buka (ke publik semua melalui open data). Sehingga, orang mikir-mikir lagi kalau mau jadi pegawai DKI karena 'P'-nya itu bukan 'Pegawai' tapi 'Pelayan' DKI. Pengertian di huruf 'P' itu saja sudah salah selama ini," lanjutnya.

Ahok menyinggung ketidakmampuan SKPD dalam menyusun satuan belanja untuk dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting 2015. Pasalnya, mereka selama ini selalu bermain gelondongan bersama pihak swasta.

Hal ini berimbas pada rendahnya belanja barang dan jasa DKI dalam APBD 2015. Tidak heran, Mendagri Tjahjo Kumolo menegurnya.

"Mereka masukin gelondongan ke sistem. Nggak tahu filosofi segala macam bisa nggak isi semua? Nggak bisa. Anggaran Rp 69 triliun, kita mentok-mentok belanja cuma Rp 2 triliun. Berarti selama ini cara belanja salah. Mendagri menilai sistem pembelanjaan DKI salah dari dulu. Tapi kok dapat WDP (Wajar Dengan Pengecualian dari BPK) ya? Saya juga nggak ngerti," kata dia.

Salah satu contoh pelayanan yang diberikan untuk warga Ibu Kota adalah transportasi. Ahok menceritakan pernah menegur Dirut PT Transjakarta ANS Kosasih karena belum bisa mendata informasi tiap pengguna bus TransJ melalui kartu elektronik yang di-tap ke mesin.

"Kemarin saya sempat marah ke Trans Jakarta karena pamerin kartu parkir bisa segala macam, saya tanya ada data orangnya nggak. Kalau nggak, saya nggak mau. Saya tanya ke Dirut Transjakarta mana data kamu, saya ingin tahu berapa menit dan detik, berapa bus yang berhenti di halte dan berapa banyak orang yang naik supaya saya bisa kasih servis," sebut Ahok.

"Semakin banyak data yang kami buka ini akan membuat Anda memberikan yang terbaik. Smart City buat saya itu keterbukaan semua data, keterlibatan semua publik masukin PTSP juga semua orang bisa lihat persyaratan apa susahnya. Cuma kasih data, Anda kenapa pelit," imbuhnya.

Selain itu, Ahok juga menyoroti pelayanan Dinas Kesehatan yang kurang memuaskan. Pasalnya, kini untuk memberi surat izin usaha dokter dipersulit dengan menjual nama Ahok.

Bagaimana tidak, dokter yang ingin membuka surat izin maka harus memiliki lahan parkir seluas 3x4 di rumahnya. Sementara tidak sedikit wilayah di Ibu Kota banyak yang sempit.

"Kami pikir itu nenek lu soal izinnya. Banyak izin dokter nggak keluar, pada protes karena Gubernur Ahok. Saya pikir, hebat amat saya mengatur-atur perizinan dokter padahal formulir izin banyak kok," tutup dia.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...