Skip to main content

Desain Bandara Tak Disukai Kim Jong Un, Arsitek Dihukum Mati

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Korea Utara meresmikan bandar udara baru Pyongyang. Setelah bandara selesai dibangun, pemimpin negeri itu, Kim Jong Un, kemudian meninjau bandara tersebut.

Ternyata, Kim Jong Un kurang menyukai desain bandara baru tersebut. "Kesalahan" desain bandara itu dikabarkan berujung eksekusi mati untuk sang arsitek bandara.

Saat selesai dibangun, media Pemerintah Korea Utara selama beberapa hari mengulas kehebatan bandara itu mulai dari dinding kacanya yang mulus hingga kafe yang menyediakanespresso.

Bahkan, kantor berita KCNA memublikasikan sedikitnya 30 foto pada pekan lalu, yang menampilkan Kim Jong Un dan istrinya saat meninjau bandara baru Pyongyang tersebut.

Proyek bandara ini adalah upaya terbaru Korea Utara dalam menarik wisatawan untuk datang ke negeri tersebut. Di bandara ini terdapat toko perhiasan, beberapa kafe, apotek, air mancur cokelat, dan fasilitas-fasilitas mewah lainnya.

Pekan ini, bandara baru Pyongyang menurut rencana mulai beroperasi dan akan menerima kedatangan sejumlah penerbangan dari China dan Rusia. Namun, ada yang hilang dalam foto-foto peresmian bandara ini, yaitu Ma Won Chun, yang menjabat sebagi direktur Departemen Desain Komisi Pertahanan Nasional.

Ma Won Chun adalah arsitek kepala yang membidani proyek terbesar Pemerintah Korea Utara ini. Chun dikabarkan ikut dieksekusi bersama empat pejabat tinggi lainnya dalam salah satu operasi "pembersihan".

Situs berita The Diplomat mengabarkan, Ma dihukum mati pada November 2014 karena melakukan korupsi dan gagal mengikuti perintah. Kematian Ma berbarengan dengan kabar yang menyatakan bahwa renovasi bandara itu sempat dihentikan karena Kim Jong Un tak puas dengan rancangan bandara baru itu.

"Terdapat cacat dalam tahap terakhir pembangunan Terminal 2 bandara karena perancang gagal merumuskan ide partai soal arsitektur indah yang merupakan inti ilmu arsitektur untuk menjaga karakter dan identitas nasional," ujar Kim menurut situsNK News, yang mengutip laporan media pemerintah.

"Menyelesaikan konstruksi terminal adalah hal yang sangat penting sebagai ikon Korea (Utara), sebagai wajah negeri, dan sebagai gerbang menuju Pyongyang," tambah Kim.

Sejauh ini, tidak ada pula informasi mengenai bagaimana Korea Utara, yang kini dilanda kelaparan dan pembatasan BBM, mendapatkan uang untuk membangun bandara mewah itu.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...