Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berulang tahun hari ini, Senin, 29 Juni 2015. Ahok genap berusia 49 tahun. Banyak anugerah terindah yang dia rasakan di usianya yang menjelang 50 tahun itu. "Kalian pernah dengar lagu Amazing Grace? Lagu kemenangan Barack Obama waktu itu. Nah, saya merasa bersyukur Tuhan telah menyelamatkan saya," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 29 Juni 2015.
Lagu tersebut, kata Ahok, menunjukkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk menyelamatkan orang lain dengan jalan menjadi Gubernur DKI. "Jadi saya dulu itu sesat, tapi ditemukan. Orang yang tidak layak seperti saya ini tiba-tiba diberikan jabatan sebagai gubernur. Nah, itu yang membuat hidup saya menjadi lebih berarti," ucap Ahok.
Menurut Ahok, jabatan Gubernur DKI Jakarta merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan di usianya itu. Ia ingin bisa mewujudkan keadilan sosial dengan posisinya itu. "Itu cita-cita setiap politikus di Tanah Air," katanya. "Kalau ditanya harapan apa gitu, ya? Saya pikir harapan saya banyak. Yang jelas, seorang politikus itu pasti ingin mewujudkan keadilan sosial buat seluruh rakyat," katanya.
Ulang tahun Ahok dirayakan secara sederhana. Ia menerima kue ulang tahun berbentuk miniatur Monumen Nasional dan telur merah dari komunitas Dukung Ahok Gubernur. Tak hanya itu, suami Veronica Tan ini pun sempat meniup lilin dengan bentuk angka 49 sambil diiringi lagu Selamat Ulang Tahun dari komunitas yang sama dan beberapa wartawan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selalu teringat ibunya ketika berulang tahun. Seperti hari ini, Senin, 29 Juni 2015, Ahok genap berusia 49 tahun. Pria kelahiran Belitung Timur itu mengaku teringat pengorbanan sang ibu yang telah menjadikannya seperti sekarang ini. "Empat puluh sembilan tahun yang lalu, ibu saya mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan saya," kata Ahok di Balai Kota.
Menurut Ahok, pengorbanan nyata seorang ibu adalah saat bertaruh nyawa dengan melahirkan dirinya ke dunia. Ahok mengatakan saat dilahirkan seorang ibu berada dalam kondisi antara hidup dan mati karena masih minimnya fasilitas kesehatan kala itu. "Ini pengorbanan Ibu saya. Zaman dulu itu melahirkan benar-benar nyawa taruhannya. Nah, hal inilah yang saya ingat," kata Ahok.
Ahok bersyukur diberikan umur panjang. "Makanya tiap kali ulang tahun saya pertama kali bersyukur sama Tuhan bahwa dia kasih saya kesempatan sampai umur panjang hingga 49 tahun seperti ini," ujarnya.
Menurut Ahok, memaknai usia panjang tersebut, dirinya akan melakukan pengabdian untuk Ibu Kota. Pengabdian tersebut adalah dengan bekerja keras untuk DKI Jakarta agar lebih baik lagi ke depannya. "Umur berkurang, artinya kesempatan di dunia berkurang. Artinya saya harus kerja buat orang banyak, lebih baik lagi," ujarnya.
Perayaan ulang tahun Ahok berlangsung sederhana. Saat tiba di Balai Kota, Ahok, sapaan akrab Basuki, langsung menerima kue ulang tahun berbentuk miniatur Monumen Nasional dan telur merah dari komunitas Dukung Ahok Gubernur. Tak hanya itu, suami Veronica Tan ini pun sempat meniup lilin dengan bentuk angka 49 sambil diiringi lagu Selamat Ulang Tahun dari komunitas Dukung Ahok Gubernur dan beberapa wartawan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Senin, 29 Juni 2015, berulang tahun. Hari ini Ahok memasuki usia ke-49.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memiliki doa khusus untuk mitranya tersebut. "Semoga beliau, Basuki, diberikan kesehatan dan umur yang panjang," ujar Djarot di Balai Kota.
Selain itu, Djarot berharap Ahok memiliki ketegasan dalam mengambil tindakan. "Semoga beliau juga diberikan kesuksesan," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Begitu tiba di Balai Kota, Djarot langsung menemui Ahok untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun.
Saat tiba di Balai Kota, Ahok langsung menerima kue ulang tahun berbentuk miniatur Monumen Nasional dan telur merah dari komunitas Dukung Ahok Gubernur.
Tak hanya itu, suami Veronica Tan ini pun sempat meniup lilin dengan bentuk angka 49 sambil diiringi lagu selamat ulang tahun dari komunitas Dukung Ahok Gubernur dan beberapa wartawan.
Wajah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak berseri-seri. Sejak turun dari mobilnya, pria yang akrab disapa Ahok ini terus mengumbar senyum. Di pendapa Balai Kota, puluhan relawan yang tergabung dalam komunitas Dukung Ahok Gubernur langsung menyambut suami Veronica Tan tersebut dengan lagu selamat ulang tahun.
"Selamat ulang tahun kami ucapkan," ujar puluhan relawan tersebut, Senin pagi, 29 Juni 2015. Ahok lantas dikerumuni puluhan relawan yang menggunakan kaus kerah berwarna merah dan putih itu. Para relawan tersebut berupaya menyalami mantan Bupati Belitung Timur itu sambil mengucapkan selamat serta doa.
Tak lama, seremonial ulang tahun pindah ke ruang tamu. Di sana, relawan yang telah tiba di Balai Kota sejak pukul 06.00 WIB itu telah menyiapkan kue ulang tahun dengan miniatur Monumen Nasional di tengahnya. Mereka juga memberikan Ahok 49 telur rebus berwarna merah.
"Ke-49 telur ini melambangkan usia Ahok," tutur Ketua Dukung Ahok Gubernur Jakarta Herry Vierra.
Menurut Herry, telur merah dan kue tar itu bisa dimaknai sebuah harapan agar Ahok bisa melanjutkan kepemimpinan di DKI hingga 2022. "Kami berharap Ahok bisa memenangi pemilihan Gubernur DKI pada 2017," ucapnya.
Setelah meniup lilin berbentuk angka 49, Ahok menyempatkan diri beramah-tamah dengan para relawan. Dia mengatakan, setiap ulang tahun, ia mengingat dua hal.
Yang pertama, kata Ahok, ia bersyukur lantaran Tuhan memberikannya kehidupan hingga saat ini. Tapi, di sisi lain, ujar dia, waktu hidupnya telah berkurang satu tahun.
Ahok juga mengingat perjuangan ibunya saat melahirkannya. "Empat puluh sembilan tahun lalu, ibu saya mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan saya," tutur Ahok, seraya mengenang perjuangan ibunya.
Selain itu, pada hari ulang tahunnya, dia berharap bisa menjadi politikus yang mampu mewujudkan keadilan sosial. "Kalian pernah dengar lagu Amazing Grace? Nah, saya merasa bersyukur Tuhan telah menyelamatkan saya," ucapnya.
Lagu tersebut, menurut Ahok, menunjukkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelamatkan orang lain dengan jalan menjadi Gubernur DKI.
"Orang yang tidak layak seperti saya ini tiba-tiba diberikan jabatan sebagai gubernur. Nah, itu yang membuat hidup saya menjadi lebih berarti," kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan menghapus bus sekolah di Ibu Kota. Dia menganggap Unit Pelaksana Teknis bus sekolah hanya menghabiskan anggaran. "Percuma UPT diberikan dana operasional puluhan miliar rupiah," kata Ahok--panggilan Basuki--saat ditemui di Balai Kota, Rabu 24 Juni 2014.
Menurut Basuki, kehadiran bus sekolah tak efektif karena masih belum mampu menampung seluruh siswa miskin yang membutuhkan. Banyak pelajar yang menggunakan moda transportasi lain ketimbang bus sekolah. Pemerintah DKI tak lagi membutuhkan bus sekolah untuk mengangkut para pelajar jika armada bus Transjakarta dan Kopaja terintegrasi. “Keberadaan bus sekolah mubazir,” kata Basuki.
Nantinya, kata Basuki, pelajar dapat naik bus Transjakarta cuma-cuma dengan hanya menunjukkan Kartu Jakarta Pintar. Menurut dia, dalam KJP nanti diberikan cip sehingga para pelajar bisa diketahui naik dan turun bus di mana saja. “Cara ini sekaligus bisa untuk memantau pergerakan pelajar di Jakarta.”
Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat sepakat. Menurut dia, penyediaan bus sekolah selama ini tak efektif. Hingga saat ini rute bus sekolah masih belum menjangkau seluruh siswa yang ada. "Dan apakah bus sekolah tersebut juga penuh oleh siswa, itu masih jadi pertanyaan, " ujar Djarot.
Djarot mengatakan, biaya operasional bus sekolah dirasa terlalu besar dibanding efektivitas penggunaannya. Bahkan, menurut dia, operasional bus sekolah juga berpotensi mengalami penyalahgunaan. “Lantaran Pemerintah DKI sulit untuk mengawasinya.”
Anggota Dewan Komisi E Ahmad Nawawi mendukung rencana Pemerintah DKI menghapus bus sekolah. Namun dia tak sependapat jika subsidi untuk transportasi bagi siswa tak mampu disalurkan melalui Kartu Jakarta Pintar. Sebab, ia khawatir bantuan tersebut disalahgunakan. "Seharusnya pelajar cukup menunjukkan kartu pelajar saja untuk naik bus," katanya.
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 270 Jakarta, Puan Manggarani, juga mendukung rencana Gubernur tersebut. Menurut dia, selama ini bus sekolah sering tak ada saat anak berangkat sekolah dan anak pulang sekolah. “Selain itu, seringkali sopir bus enggan untuk mengantar jemput siswa saat kondisi jalanan macet.”
Unit Pelaksana Teknis Bus Sekolah mengambil alih operasional bus sekolah dari Perum Pengangkutan Djakarta pada awal tahun lalu setelah kontraknya selesai. Dalam pengelolaannya, puluhan sopir dan kondektur bus sekolah pernah melakukan mogok beroperasi karena menuntut pembayaran upah.
Pria berjaket hijau itu tampak tergesa-gesa menarik gerobaknya. Sesekali pria asal Pamekasan, Jawa Timur, ini menyeka peluh di dahi dengan tangannya. “Mau gimana lagi, kami harus kucing-kucingan dengan petugas untuk cari makan," kata Alwi saat ditemui Ahad 28 Juni 2015.
Alwi tak sendiri. Ada puluhan pedagang kaki lima yang tetap nekat berjualan di bekas lapangan IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Mereka pedagang suvenir, seperti kaca mata, pakaian, serta makanan dan minuman. Saat anggota anggota Satuan Polisi Pamong Praja berpatroli, para pedagang itu lari tunggang langgang.
Pengamanan di Monas sudah diperketat sejak terjadi kerusuhan pekan lalu. Namun, keberadaan pedagang di Monas seperti tak ada habisnya. Para pedagang menyerang dan membakar tenda petugas, termasuk merusak kantor pengelola Lenggang Jakarta pekan lalu. Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus itu.
Kali ini, para pedagang memilih lari menghindari petugas patroli. Namun, mereka bukannya lari keluar dari kawasan IRTI untuk menyelamatkan dagangannya. Para pedagang justru lari menuju tempat kuliner Lenggang Jakarta. Mereka menitipkan dagangannya pada rekan-rekannya yang memiliki kios di sana.
Sejak Lenggang Jakarta dibuka 22 Mei lalu, menurut Alwi, pendapatannya merosot. Dia yang biasa berjualan minuman, kini hanya mendapat penghasilan Rp 30-100 ribu. Padahal, sebelumnya bisa dua kali lipat bahkan lebih. “Kini, akhir pekan bisa empat dus minuman, kalau hari biasa hanya satu dus saja.”
Sesaat setelah menyembunyikan barang dagangnnya, Alwi menerima telepon dari isterinya. Dia menerima kabar bahwa kondisi di kawasan IRTI Monas sudah bisa dipakai jualan kembali. "Kata istri saya sudah aman. Kami sesama pedagang harus terus berkoordinasi," ujarnya, sambil mengemasi barang daganggannya lagi untuk kembali ke IRTI Monas.
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan anggotanya harus kucing-kucingan saat merazia pedagang. Setiap akhir pekan ada 400 personel disiagakan. Saat petugas lengah sedikit saja, kata Yadi, maka banyak pedagang yang kembali masuk dan berjualan. “Semakin sulit jika pedagang menitipkan dagangannya kepada temannya yang berjualan di Lenggang Jakarta,” kata yadi.
Koordinator Keamanan Lenggang Jakarta Nur Miyanti menyesalkan koordinasi dari Satpol PP setiap kali menggelar razia. Padahal, kata Nur, petugasnya bisa berjaga di depan Lenggang Jakarta saat razia dilakukan. Akhirnya, anggotanya harus merazia satu per satu kios yang menerima titipan barang dagangan dari pedagang liar itu. "Kami kewalahan karena jumlah kami tak sebanding dengan jumlah pedagang," kata Nur, yang mempunyai 26 petugas dengan kerja terbagi siang dan malam.
Lagu tersebut, kata Ahok, menunjukkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk menyelamatkan orang lain dengan jalan menjadi Gubernur DKI. "Jadi saya dulu itu sesat, tapi ditemukan. Orang yang tidak layak seperti saya ini tiba-tiba diberikan jabatan sebagai gubernur. Nah, itu yang membuat hidup saya menjadi lebih berarti," ucap Ahok.
Menurut Ahok, jabatan Gubernur DKI Jakarta merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan di usianya itu. Ia ingin bisa mewujudkan keadilan sosial dengan posisinya itu. "Itu cita-cita setiap politikus di Tanah Air," katanya. "Kalau ditanya harapan apa gitu, ya? Saya pikir harapan saya banyak. Yang jelas, seorang politikus itu pasti ingin mewujudkan keadilan sosial buat seluruh rakyat," katanya.
Ulang tahun Ahok dirayakan secara sederhana. Ia menerima kue ulang tahun berbentuk miniatur Monumen Nasional dan telur merah dari komunitas Dukung Ahok Gubernur. Tak hanya itu, suami Veronica Tan ini pun sempat meniup lilin dengan bentuk angka 49 sambil diiringi lagu Selamat Ulang Tahun dari komunitas yang sama dan beberapa wartawan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selalu teringat ibunya ketika berulang tahun. Seperti hari ini, Senin, 29 Juni 2015, Ahok genap berusia 49 tahun. Pria kelahiran Belitung Timur itu mengaku teringat pengorbanan sang ibu yang telah menjadikannya seperti sekarang ini. "Empat puluh sembilan tahun yang lalu, ibu saya mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan saya," kata Ahok di Balai Kota.
Menurut Ahok, pengorbanan nyata seorang ibu adalah saat bertaruh nyawa dengan melahirkan dirinya ke dunia. Ahok mengatakan saat dilahirkan seorang ibu berada dalam kondisi antara hidup dan mati karena masih minimnya fasilitas kesehatan kala itu. "Ini pengorbanan Ibu saya. Zaman dulu itu melahirkan benar-benar nyawa taruhannya. Nah, hal inilah yang saya ingat," kata Ahok.
Ahok bersyukur diberikan umur panjang. "Makanya tiap kali ulang tahun saya pertama kali bersyukur sama Tuhan bahwa dia kasih saya kesempatan sampai umur panjang hingga 49 tahun seperti ini," ujarnya.
Menurut Ahok, memaknai usia panjang tersebut, dirinya akan melakukan pengabdian untuk Ibu Kota. Pengabdian tersebut adalah dengan bekerja keras untuk DKI Jakarta agar lebih baik lagi ke depannya. "Umur berkurang, artinya kesempatan di dunia berkurang. Artinya saya harus kerja buat orang banyak, lebih baik lagi," ujarnya.
Perayaan ulang tahun Ahok berlangsung sederhana. Saat tiba di Balai Kota, Ahok, sapaan akrab Basuki, langsung menerima kue ulang tahun berbentuk miniatur Monumen Nasional dan telur merah dari komunitas Dukung Ahok Gubernur. Tak hanya itu, suami Veronica Tan ini pun sempat meniup lilin dengan bentuk angka 49 sambil diiringi lagu Selamat Ulang Tahun dari komunitas Dukung Ahok Gubernur dan beberapa wartawan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Senin, 29 Juni 2015, berulang tahun. Hari ini Ahok memasuki usia ke-49.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memiliki doa khusus untuk mitranya tersebut. "Semoga beliau, Basuki, diberikan kesehatan dan umur yang panjang," ujar Djarot di Balai Kota.
Selain itu, Djarot berharap Ahok memiliki ketegasan dalam mengambil tindakan. "Semoga beliau juga diberikan kesuksesan," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Begitu tiba di Balai Kota, Djarot langsung menemui Ahok untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun.
Saat tiba di Balai Kota, Ahok langsung menerima kue ulang tahun berbentuk miniatur Monumen Nasional dan telur merah dari komunitas Dukung Ahok Gubernur.
Tak hanya itu, suami Veronica Tan ini pun sempat meniup lilin dengan bentuk angka 49 sambil diiringi lagu selamat ulang tahun dari komunitas Dukung Ahok Gubernur dan beberapa wartawan.
Wajah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak berseri-seri. Sejak turun dari mobilnya, pria yang akrab disapa Ahok ini terus mengumbar senyum. Di pendapa Balai Kota, puluhan relawan yang tergabung dalam komunitas Dukung Ahok Gubernur langsung menyambut suami Veronica Tan tersebut dengan lagu selamat ulang tahun.
"Selamat ulang tahun kami ucapkan," ujar puluhan relawan tersebut, Senin pagi, 29 Juni 2015. Ahok lantas dikerumuni puluhan relawan yang menggunakan kaus kerah berwarna merah dan putih itu. Para relawan tersebut berupaya menyalami mantan Bupati Belitung Timur itu sambil mengucapkan selamat serta doa.
Tak lama, seremonial ulang tahun pindah ke ruang tamu. Di sana, relawan yang telah tiba di Balai Kota sejak pukul 06.00 WIB itu telah menyiapkan kue ulang tahun dengan miniatur Monumen Nasional di tengahnya. Mereka juga memberikan Ahok 49 telur rebus berwarna merah.
"Ke-49 telur ini melambangkan usia Ahok," tutur Ketua Dukung Ahok Gubernur Jakarta Herry Vierra.
Menurut Herry, telur merah dan kue tar itu bisa dimaknai sebuah harapan agar Ahok bisa melanjutkan kepemimpinan di DKI hingga 2022. "Kami berharap Ahok bisa memenangi pemilihan Gubernur DKI pada 2017," ucapnya.
Setelah meniup lilin berbentuk angka 49, Ahok menyempatkan diri beramah-tamah dengan para relawan. Dia mengatakan, setiap ulang tahun, ia mengingat dua hal.
Yang pertama, kata Ahok, ia bersyukur lantaran Tuhan memberikannya kehidupan hingga saat ini. Tapi, di sisi lain, ujar dia, waktu hidupnya telah berkurang satu tahun.
Ahok juga mengingat perjuangan ibunya saat melahirkannya. "Empat puluh sembilan tahun lalu, ibu saya mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan saya," tutur Ahok, seraya mengenang perjuangan ibunya.
Selain itu, pada hari ulang tahunnya, dia berharap bisa menjadi politikus yang mampu mewujudkan keadilan sosial. "Kalian pernah dengar lagu Amazing Grace? Nah, saya merasa bersyukur Tuhan telah menyelamatkan saya," ucapnya.
Lagu tersebut, menurut Ahok, menunjukkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelamatkan orang lain dengan jalan menjadi Gubernur DKI.
"Orang yang tidak layak seperti saya ini tiba-tiba diberikan jabatan sebagai gubernur. Nah, itu yang membuat hidup saya menjadi lebih berarti," kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan menghapus bus sekolah di Ibu Kota. Dia menganggap Unit Pelaksana Teknis bus sekolah hanya menghabiskan anggaran. "Percuma UPT diberikan dana operasional puluhan miliar rupiah," kata Ahok--panggilan Basuki--saat ditemui di Balai Kota, Rabu 24 Juni 2014.
Menurut Basuki, kehadiran bus sekolah tak efektif karena masih belum mampu menampung seluruh siswa miskin yang membutuhkan. Banyak pelajar yang menggunakan moda transportasi lain ketimbang bus sekolah. Pemerintah DKI tak lagi membutuhkan bus sekolah untuk mengangkut para pelajar jika armada bus Transjakarta dan Kopaja terintegrasi. “Keberadaan bus sekolah mubazir,” kata Basuki.
Nantinya, kata Basuki, pelajar dapat naik bus Transjakarta cuma-cuma dengan hanya menunjukkan Kartu Jakarta Pintar. Menurut dia, dalam KJP nanti diberikan cip sehingga para pelajar bisa diketahui naik dan turun bus di mana saja. “Cara ini sekaligus bisa untuk memantau pergerakan pelajar di Jakarta.”
Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat sepakat. Menurut dia, penyediaan bus sekolah selama ini tak efektif. Hingga saat ini rute bus sekolah masih belum menjangkau seluruh siswa yang ada. "Dan apakah bus sekolah tersebut juga penuh oleh siswa, itu masih jadi pertanyaan, " ujar Djarot.
Djarot mengatakan, biaya operasional bus sekolah dirasa terlalu besar dibanding efektivitas penggunaannya. Bahkan, menurut dia, operasional bus sekolah juga berpotensi mengalami penyalahgunaan. “Lantaran Pemerintah DKI sulit untuk mengawasinya.”
Anggota Dewan Komisi E Ahmad Nawawi mendukung rencana Pemerintah DKI menghapus bus sekolah. Namun dia tak sependapat jika subsidi untuk transportasi bagi siswa tak mampu disalurkan melalui Kartu Jakarta Pintar. Sebab, ia khawatir bantuan tersebut disalahgunakan. "Seharusnya pelajar cukup menunjukkan kartu pelajar saja untuk naik bus," katanya.
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 270 Jakarta, Puan Manggarani, juga mendukung rencana Gubernur tersebut. Menurut dia, selama ini bus sekolah sering tak ada saat anak berangkat sekolah dan anak pulang sekolah. “Selain itu, seringkali sopir bus enggan untuk mengantar jemput siswa saat kondisi jalanan macet.”
Unit Pelaksana Teknis Bus Sekolah mengambil alih operasional bus sekolah dari Perum Pengangkutan Djakarta pada awal tahun lalu setelah kontraknya selesai. Dalam pengelolaannya, puluhan sopir dan kondektur bus sekolah pernah melakukan mogok beroperasi karena menuntut pembayaran upah.
Pria berjaket hijau itu tampak tergesa-gesa menarik gerobaknya. Sesekali pria asal Pamekasan, Jawa Timur, ini menyeka peluh di dahi dengan tangannya. “Mau gimana lagi, kami harus kucing-kucingan dengan petugas untuk cari makan," kata Alwi saat ditemui Ahad 28 Juni 2015.
Alwi tak sendiri. Ada puluhan pedagang kaki lima yang tetap nekat berjualan di bekas lapangan IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Mereka pedagang suvenir, seperti kaca mata, pakaian, serta makanan dan minuman. Saat anggota anggota Satuan Polisi Pamong Praja berpatroli, para pedagang itu lari tunggang langgang.
Pengamanan di Monas sudah diperketat sejak terjadi kerusuhan pekan lalu. Namun, keberadaan pedagang di Monas seperti tak ada habisnya. Para pedagang menyerang dan membakar tenda petugas, termasuk merusak kantor pengelola Lenggang Jakarta pekan lalu. Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus itu.
Kali ini, para pedagang memilih lari menghindari petugas patroli. Namun, mereka bukannya lari keluar dari kawasan IRTI untuk menyelamatkan dagangannya. Para pedagang justru lari menuju tempat kuliner Lenggang Jakarta. Mereka menitipkan dagangannya pada rekan-rekannya yang memiliki kios di sana.
Sejak Lenggang Jakarta dibuka 22 Mei lalu, menurut Alwi, pendapatannya merosot. Dia yang biasa berjualan minuman, kini hanya mendapat penghasilan Rp 30-100 ribu. Padahal, sebelumnya bisa dua kali lipat bahkan lebih. “Kini, akhir pekan bisa empat dus minuman, kalau hari biasa hanya satu dus saja.”
Sesaat setelah menyembunyikan barang dagangnnya, Alwi menerima telepon dari isterinya. Dia menerima kabar bahwa kondisi di kawasan IRTI Monas sudah bisa dipakai jualan kembali. "Kata istri saya sudah aman. Kami sesama pedagang harus terus berkoordinasi," ujarnya, sambil mengemasi barang daganggannya lagi untuk kembali ke IRTI Monas.
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan anggotanya harus kucing-kucingan saat merazia pedagang. Setiap akhir pekan ada 400 personel disiagakan. Saat petugas lengah sedikit saja, kata Yadi, maka banyak pedagang yang kembali masuk dan berjualan. “Semakin sulit jika pedagang menitipkan dagangannya kepada temannya yang berjualan di Lenggang Jakarta,” kata yadi.
Koordinator Keamanan Lenggang Jakarta Nur Miyanti menyesalkan koordinasi dari Satpol PP setiap kali menggelar razia. Padahal, kata Nur, petugasnya bisa berjaga di depan Lenggang Jakarta saat razia dilakukan. Akhirnya, anggotanya harus merazia satu per satu kios yang menerima titipan barang dagangan dari pedagang liar itu. "Kami kewalahan karena jumlah kami tak sebanding dengan jumlah pedagang," kata Nur, yang mempunyai 26 petugas dengan kerja terbagi siang dan malam.
Comments