Skip to main content

Perang di Twitter, Fadjroel sebut Fadli Zon penuh dendam ke Jokowi

Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali terlibat twitwar dengan Fadjroel Rachman terkait kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Twitwar tersebut bermula ketika Fadli menuliskan pandangannya yang menyebut program yang dijanjikan Jokowi tidak sesuai harapan

"Saya melihat momentum pemerintahan Jokowi hampir berakhir. Program-program yagn dijanjikan tak sesuai harapan. Dimana-mana keluhan karena ekonomi memburuk," tulis Fadli melalui akun Twitter pribadinya, Senin (29/6).

Cuitan politikus Gerindra tersebut langsung disambar oleh Fadjroel Rachman. Pengamat politik ini menyebut Fadli Zon sebagai pribadi yang penuh dendam, sama seperti politikus PKS Fahri Hamzah.

"Mirip @Fahrihamzah orang ini PENUH DENDAM," tulis Fadjroel.

Mendapat tuduhan seperti itu, Fadli kemudian membalas cuitan bakal calon kepala daerah Kalimantan Selatan tersebut. "@fadjroeL @Fahrihamzah kok kesimpulannya meloncat Bro. Saya sih ga ada dendam. Ini masalah bangsa. Kenapa harus dendam? Wah salah baca nih," balas Fadli.

Sementara itu, Fahri Hamzah yang namanya dibawa-bawa oleh Fadjroel Rachman, menjawab tudingan tersebut. Dia menyentil dengan mengatakan jika PKS dan Gerindra akan bersatu mendukung Fadjroel dalam pilkada Kalimantan Selatan.

"PKS+Gerindra dukung dia aja...sian tuh Pak cagub...hehe..." tulis Fahri.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon tak lelah menyampaikan kritiknya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi). Kali ini, Fadli ibaratkan Jokowi pimpin negara seperti mengurus warung kopi.

Fadli membandingkan harga kebutuhan rumah tangga sebelum Jokowi menjabat hingga saat ini sudah lebih enam bulan jadi presiden. Menurut dia, harga bahan pokok melonjak naik, seperti beras, gas elpiji, listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Reshuffle kabinet hanya mempertinggi tempat jatuh kalau kelola negara masih seperti warung kopi. #pemerintahanwarkop," tulis Fadli dalam akun Twitternya, @fadlizon dikutip merdeka.com, Senin (29/6).

Fadli mengatakan, dalam mengurus warung kopi tidak perlu ada rencana yang matang. Hanya cukup melihat dan mengeluarkan kebijakan saat itu pula.

"Pencitraan dengan bagi kartu, kaos atau buku hanya buying time. Masalah ekonomi dan kesejahteraan sesungguhnya terabaikan. #pemerintahanwarkop," tambah Fadli.

Wakil Ketua Umum Gerindra ini juga menagih segudang janji Jokowi saat kampanye dulu. Menurut dia, banyak janji yang sama sekali tidak bisa dipenuhi sampai sekarang.

"Janji2 yg begitu byk blm kelihatan. Katanya mau bangun 50.000 puskesmas dlm 5 thn. Blm satupun skrg. Sekadar contoh. #pemerintahanwarkop," tutur dia.

"Contoh lain akan buy back Indosat. Kapan n bgmn rencananya. Masih dkm mimpi. #pemerintahanwarkop," imbuhnya.

Begitu juga dengan janji Pertamina yang ingin mengalahkan Petronas. Fadli menilai, boro-boro kalahkan Petronas, malah Pertamina semakin tertinggal jauh.

"Pemerintah akan jadikan Pertamina kalahkan Petronas. Blm ada tanda2. Makin jauh tertinggal malah. #pemerintahanwarkop," pungkasnya.

Comments

Unknown said…
BUNG FADLY...........................ANDA TIARAP DULU..................................IT IS NOT YOUR TIME...........................SABAR DAN SABAR............................ANDA NGA BOLEH KEHILANGAN KESABARAN...........................ANDA BIKIN CITRA PARTAI ANDA....................JADI KONYOL............................NGA ADA JALAN......................................MENUNGGU ???????????????????? . OR NOTHING FOR WHAT CUAP....................CUAP TERUS...................CAPE HATI................................FROM BOISE IDAHO USA

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...