"Pak Jokowi sejak jadi gubernur, jaminan kesehatan itu nomor satu. Makanya diluncurkan KJS dan KIS yang sekarang dikenal BPJS. Di DKI Jakarta terdaftar 8,5 juta orang yang punya BPJS. Kenapa penting? Ini semangat gotong-royong," tutur Ahok di lokasi, Minggu (31/5/2015).
Konsep dari kartu-kartu tersebut adalah bagaimana orang-orang sehat ikut membantu orang yang sakit lewat iuran bulanan sehingga kesehatan masyarakat terjamin.
"Kita doakan rumah sakit ini menolong dan banyak yang bisa diselamatkan. Jakarta tanggung beban kalau banyak yang sakit ya. Kita kekurangan kamar, kita juga preventif dan promotif. Orang miskin enggak boleh datang ke rumah sakit sendiri. Dia enggak mampu sewa taksi. Kita mau seperti Tzu Chi datang pintu ke pintu," kata Ahok.
Dia kemudian memaparkan data bahwa Jakarta saat ini masih kekurangan rumah sakit. Oleh karena itu sejumlah rumah sakit yang ada akan ditingkatkan fasilitasnya sehingga mampu menampung lebih banyak pasien.
"Kita Agustus (2015) meluaskan RS Koja agar ada tempat tidur jadi 950 buah. Tahun 2017 Rumah Sakit Pasar Minggu bisa tampung 600 lagi. Kita mau bangun rumah sakit kanker di Sumber Waras," ungkap Ahok.
Hadir dalam acara tersebut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAD Gatot Nurmantyo, mantan Gubernur DKI Sutiyoso, mantan Menparekraf Marie Elka Pangestu, dan pimpinan Yayasan Buddha Tzu Chi Subianto Kusuma. Peresmian rumah sakit tersebut dilakukan dengan pemukulan 9 gong oleh para tetua dari yayasan.
"Khusus rumah sakit ini kita membangun untuk supaya berguna bagi masyarakat Indonesia supaya tidak berobat ke Singapura. Di sini nanti juga akan ada transplantasi sumsum, di mana sekarang di rumah sakit di Indonesia ini belum bisa menangani transplan ini," kata Subianto dalam sambutannya.
Comments