Skip to main content

UP Rusun Akui, Banyak Warga Pinangsia Absen Saat Pengundian

Kepala Unit Pengelola (UP) rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Wilayah III DKI, Sayid Ali, mengklaim pihaknya telah mengundang warga Pinangsia, Jakarta Barat (Jakbar) untuk mengambil undian rusunawa Pulo Gebang, Jakarta Timur. 
Namun, kata Sayid, banyak warga yang tidak datang untuk ikut pengundian karena menolak untuk direlokasi.
"Waktu pengundian tanggal 26 Februari lalu, yang datang cuma 59 orang. Padahal kuota yang disiapkan untuk relokasi Pulo Gebang ada 160 unit," terang Sayid saat dihubungi kompas.com, Jumat (29/5/2015).
Meski demikian, lanjut Sayid, pihaknya tetap menyediakan kuota yang belum diambil untuk diundi warga lainnya. Namun, kuota tersebut hanya diperuntukkan bagi warga gusuran dari Pinangsia.
"Kuotanya tetap disediakan. Nanti, sisa warga yang belum dapat, tetap kita undi. Bangunannya sudah ada, tinggal ditempati saja," terangnya.
Selain di Pulo Gebang, pihak UP Rusunawa juga meyiapkan rusun alternatif jika Rusun Pulo Gebang tidak sanggup menampung seluruh warga gusuran Pinangsia. Alternatif itu, antara lain, rusun di kawasan Jatinegara Barat yang berkapasitas 520 unit, serta di Cipinang Besar Selatan (Cibesel) yang berkapasitas 144 unit.
"Kalau tidak muat di Pulo Gebang, masih ada rusun Jatinegara Barat yang dekat terminal Kampung Melayu, dan rusun Cibesel," pungkasnya.
Seperti diketahui, 114 kepala keluarga (KK) dari bantaran Kali Ciliwung di RT 04/ 06 Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat tersebut direlokasi ke sejumlah rusun. Rusun tersebut, antara lain, Rusun Daan Mogot, Rusun Marunda, Rusun Komarudin, dan Rusun Pulo Gebang.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...