Skip to main content

Ganjar Pranowo Akan Nonaktifkan Staf Ahlinya yang Ditahan karena Korupsi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan akan segera menonaktifkan Joko Mardianto, salah satu staf ahlinya yang tersangkut kasus korupsi dana bantuan sosial. Sebelumnya, Joko telah ditahan oleh penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah di Lapas Kedungpane Semarang.
“Prosesnya sudah berjalan. Proses nonaktif baru diproses di Badan Kepegawaian Daerah,” kata Ganjar, Jumat (29/5/2015).
Menurut Ganjar, semenjak Joko ditetapkan tersangka hingga dilakukan pemanggilan, proses nonaktifnya telah diproses. Bahkan sebelum ditahan, Joko sempat menghadap Ganjar di ruang kerjanya.
Mantan Kepala Biro Bina Sosial Provinsi Jateng itu sebelumnya ditahan, lantaran telah tiga kali mangkir dari panggilan jaksa. Setelah diperiksa selama jam, dia akhirnya ditahan, menyusul para tersangka kasus Bansos yang lainnya.
"Yang bersangkutan, kemarin sudah sudah ketemu saya, saat gegeran di media. Kita sudah bekerja, tapi proses itu tidak kita omong-omongkan ke publik," ucapnya.
Saat bertemu dengan Joko, orang nomor satu di Jawa Tengah itu meminta agar bertindak kooperatif dengan memenuhi panggilan hukum. Ia ingin agar komunikasi dengan kejaksaan bisa dilakukan, sehingga yang bersangkutan akhirnya bersedia hadir.
“Saya minta kemarin agar komunikasi dengan kejaksaan. Kemarin sudah hadir,” ucapnya.
Setelah hadir dan diperiksa, ternyata Joko langsung ditahan oleh penyidik. Kejaksaan sendiri menahan tersangka untuk mempercepat proses penyidikan. Selain itu, penahanan fisik pada tersangka agar yang bersangkutan mudah untuk diperiksa, jika sewaktu untuk melengkapi berkas penyidikan.
Penyidik menduga ada kerugian ratusan juta rupiah dari hasil penyelewengan dana bantuan sosial, yang diduga dilakukan oleh tersangka Joko bersama tersangka lain. Berdasarkan laporan audit sementara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah, kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 654 juta.
Selain Joko, kejaksaan juga telah menetapkan dua tersangka lain, yakni Mantan Kepala Biro Bina Mental dan Keagamaan Sekretariat Daerah Muhammad Yusuf dan Joko Suryanto yang saat itu sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bencana Alam di Biro Bina Sosial Pemprov Jateng.
Sejumlah penerima bansos juga telah ditahan. Lima orang mantan mahasiswa sebagai pengusul proposal dijebloskan ke tahanan, yakni Azka Najib, Musyafak, Farid Ihsanudin, Agus Khanif, dan Aji Hendra Gautama.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...