Skip to main content

FTV Aishiteru Pernah Bikin Veteran Jepang Menangis


Film televisi (FTV) Aishiteru mendapatkan Special Award dalam ajang Panasonic Awards 2015 yang dihelat di Jakarta, Kamis, (28/5/2015) malam. Film tersebut merupakan garapan hasil karya, DNA Production, yang bekerja sama dengan Fuji TV-Japandan tayang di KompasTV pada 2013.

"Alhamdulilah kami mendapatkan Special Award. Ini (tayang) dua tahun lalu, tapi sangat berkesan, banyak cerita saat shooting. Mudah-mudahan ke depannya bisa buat yang lebih baik lagi," ujar Executive Director DNA Production Rina Novita dalam wawancara di Kantor DNA Production, Jakarta Timur, Jumat (29/5/2015). 

Aishiteru tayang di televisi nasional pada 28 Desember 2013 dan ditayangkan kembali pada 1 Januari 2014. "Kompas banyak menerima permintaan melalui Facebook. Akhirnya ditayangkan kembali. Kemudian di Fuji TV diangkat. Ini pertama kali film Indonesia ditayangkan," kata Rina.

Rina mengatakan, ketika Aishiteru diputar di Tokyo, para veteran tentara Jepang banyak yang menitikkan air mata di dalam jumpa pers usai pemutaran itu. "Mereka veteran Jepang menangis. Dia bilang ke Dubes (Jepang), film ini menjadi tongak rekonsiliasi Indonesia-Jepang," katanya.

FTV Aishiteru mengisahkan seorang mahasiswi asal Indonesia bernama Mediana (Prisia Nasution) yang sedang magang di Jepang dan Satoshi (Minami Keisuke), seorang jurnalis yang tengah meliput perayaan hubungan Indonesia-Jepang ke-55. Selain meliput, Satoshi ternyata ingin mencari kakeknya, Tomotsu Matsumo, yang menghilang di Indonesia setelah masa perang dunia kedua berakhir.

Di awal cerita, Tomotsu tampak dikejar-kejar oleh pasukan Belanda setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia ke-II, dan diselamatkan oleh penduduk pribumi bernama Suwiryo. Namun, saat menyelamatkan Tomotsu, Suwiryo tewas dan meninggalkan seorang istri yang tengah hamil dan beserta anak yang masih kecil. Akhirnya, Tomotsu berganti menjadi Suwiryo dan pergi ke hutan bersama anak dan istri Suwiryo hingga tak dapat ditemukan kembali.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...