Skip to main content

NasDem Ulurkan Tangan ke Ahok untuk Pilgub, Apa Kata Gerindra?

Jakarta - Partai NasDem membuka diri untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI 2017 nanti. Sebagai partai pengusung yang pernah memberi dukungan terhadap Ahok, Partai Gerindra tidak mau ambil pusing.

"Nggak apa-apa itu haknya partai menyodorkan, silakan. Cuma kan nggak cukup NasDem cuma 5 kursi, (syaratnya) kan harus 20 persen atau kira-kira 23 kursi," ujar Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik saat dihubungi, Sabtu (30/5/2015).

Taufik menyarankan apabila Ahok ingin maju diusung partai, sebaiknya mencari dukungan. Sebab, jumlah kursi yang sedikit di Partai NasDem dirasa tidak cukup untuk pencalonannya.

"Silakan nyari kursi yang lain. Kalau (mau maju) independen, hak pribadi orang asal memenuhi persyaratan dan aturan PKPU," sambungnya.

"Kalau ada partai yang mengusung, silakan. Dia (Ahok) harus memenuhi syarat kalau mau maju independen, bukan sekadar mengumpulkan KTP. Kalau (cuma ngumpulin KTP) itu lewat koperasi saja banyak," tutup Taufik.

Sebelumnya, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus menyebut partainya telah memproses penjaringan calon kepala daerah. Bestari menyatakan penetapan calon akan dilakukan pada 2016.

Bila Ahok berkenan dicalonkan NasDem, maka NasDem siap mendukung Ahok. Sebab, di matanya Ahok merupakan sosok yang layak diperhitungkan

"Dalam waktu dekat, NasDem akan menyelesaikan penjaringan calon kepala daerah. Kalau Ahok niat maju lagi dan minta dukungan ke NasDem, kita kasih,"‎ kata Ketua Fraksi Partai NasDem Bestari Barus saat dihubungi, Kamis (28/5) lalu.

Menanggapi tawaran Partai NasDem itu pun, Ahok menyebut pihaknya akan melihat situasi terlebih dahulu. Sebab, yang memiliki peranan besar dalam menentukan terpilih atau tidaknya seorang tokoh adalah rakyat.

"Saya nggak tahu, kita lihat situasi. Kita lihat dulu rakyat kita masih mau atau tidak? Kalau berdasar survei, orang nggak mau maka ngapain memaksa-maksa," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Belum lama ini, KPU juga telah memperberat syarat calon independen maju di pilkada. Dalam aturan yang sekarang berlaku, yaitu PKPU Nomor 9 Tahun 2015, untuk daerah dengan jumlah penduduk 6 juta-12 juta, calon independen harus mengumpulkan minimal dukungan 7,5 persen.

Dukungan dibuktikan dengan fotokopi e-KTP. Di aturan sebelumnya, calon independen cukup mengumpulkan 4 persen dukungan dengan bukti fotokopi KTP biasa atau e-KTP.

Berdasarkan data dari sumber Kemendagri, tahun 2015 ini jumlah penduduk Jakarta mencapai 9,9 juta jiwa. Artinya, untuk mencalonkan diri menjadi gubernur DKI, Ahok harus mengantongi sekitar 750 ribu fotokopi e-KTP.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...