Skip to main content

Seorang Warga Tewas Setelah Dimaki-maki Oknum TNI

 Puluhan warga Dusun Karangkopek, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, mendatangi Markas Subdetasemen Polisi Militer (Denpom) IV/2-1 di Jalan A Yani 22, Kota Magelang, Jumat (29/5/2015) petang. 

Mereka mengadukan seorang oknum anggota TNI berinisial SR yang diduga telah melakukan aksi kekerasan psikis hingga Muhadi (70), warga Dusun Karangkopek, meninggal dunia.

Panut (43), tokoh masyarakat Dusun Karangkopek, menceritakan, peristiwa tersebut terjadi saat warga menggelar rapat pembahasan kegiatan tradisi Sadranan di Masjid Baitul Muslimin, Dusun Karangkopek, Rabu (27/5/2015), sekitar pukul 21.00 WIB.

Di tengah rapat, SR tiba-tiba marah dan memaki-maki Muhadi dengan kata-kata yang tidak pantas.

"SR emosi karena di mata dia semua kegiatan warga tidak ada yang baik. Dia maki-maki Pak Muhadi dengan kata-kata kasar, termasuk marah sama peserta rapat. Beberapa menit kemudian, Pak Muhadi ambruk dan seketika meninggal dunia," tutur Panut.

Tidak pantas

Menurut Panut, aksi SR tesebut sangat tidak pantas. Terlebih lagi, SR adalah anggota TNI berpangkat kapten yang bertugas di salah satu satuan TNI di Kota Magelang. Sementara itu, Muhadi, kata Panut, merupakan seorang tokoh masyarakat yang sangat disegani oleh warga Dusun Karangkopek.

"Kami sudah mencoba melerai, tetapi SR masih saja marah-marah. Saat Pak Muhadi terlihat shock lalu tersungkur pun dia tidak sekali pun membantu, apalagi meminta maaf, sampai detik ini," kata Panut.

Muhadi saat itu juga langsung dilarikan ke RSU Muntilan oleh warga, tetapi tidak tertolong. Menurut Panut, sebelum kejadian, Muhadi masih terlihat sehat, meski usia sudah lanjut dan pernah memiliki riwayat sakit jantung.

"Kami menuntut SR untuk dipecat. Perilakunya tidak mencerminkan sikap aparat yang semestinya mengayomi masyarakat," kata Panut.

Resah

Iswanto (46), warga lain dari Dusun Karangkopek, menambahkan, warga selama ini resah dengan perilaku SR yang suka marah-marah dan dinilai arogan terhadap warga. Selama tinggal di Dusun Karangkopek, SR dinilai tidak bisa berdampingan dengan para tetangga yang sebagian besar warga sipil.

"Dia memang temperamental, suka marah kalau kemauannya tidak diikuti, seolah-olah kami anak buahnya yang bisa seenaknya diperintah," ujar Iswanto.

Perwakilan warga, termasuk keluarga almarhum Muhadi, diterima oleh beberapa petugas Denpom IV/2-1. Hingga Jumat malam, kedua belah pihak masih melakukan diskusi. Pihak Denpom IV/2-1 belum bisa memberikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan terkait kasus tersebut. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...