Skip to main content

Selain ke Polisi, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin Juga Dilaporkan ke MKD

Selain ke Polisi, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin Juga Dilaporkan ke MKD
Jakarta - Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin sebelumnya dilaporkan ke polisi terkait sengketa kepemilikan saham PT Puteri Mea. Kini, Aziz pun dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. 

"Mengenai MKD, itu sengketa PT Putri Mea dengan PT.Sena Mas berkaitan dengan perebutan izin. Kuasa pertambangan di Barito Timur, Kabupaten Tania. Biar clear nih supaya saya tak dianggap lari," ucap Aziz kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2015).

Aziz menuturkan bahwa kasus perebutan saham itu sudah sampai tingkat peninjauan kembali di Mahkamah Agung. Kakak Aziz yang sudah meninggal, Andi Rahman Aziz Gani merupakan salah satu pemegang saham di PT Putri Mea. 

"Kebetulan kakak saya sebagai salah satu pemegang saham di PT Putri Mea. Keterlibatan saya yang diisukan bahwa saya datang ke Pengadilan Negeri pada saat beberapa waktu lalu, sebatas menanyakan kepada PN Tamiang, kenapa putusan PK tidak dilaksanakan. Sebatas itu. Tidak ada penekanan dan tak ada intervensi," papar Waketum Golkar kubu Aburizal Bakrie ini. 

Sebelumnya, Aziz dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh Metropole B Djanguk. Dia dilaporkan tanggal 22 April 2015 atas dugaan keterangan palsu di akta otentik. Surat balasan dari Bareskrim Polri dikirim pada 4 Mei 2015. Metropole adalah salah satu komisaris dari PT.Putri Mea.

"Saya bisa menyampaikan saudara Metropole itu salah satu pemegang saham dan komisaris dari PT Putri Mea. Dan dia telah menandatangani surat pernyataan yaitu tanggal 29 Januari 2013. Berdasarkan surat pernyataan inilah ahli waris beserta istri memberikan kuasa kepada saya. Saya sebagai Komisaris menggantikan posisi almarhum. Putusan ini sudah putus di tahun 2011," pungkasnya.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...