Skip to main content

Pemprov Anggarkan Rp 200 Juta Basmi Tikus, Ahok: Beli Kucing yang Banyak Saja

Pemprov Anggarkan Rp 200 Juta Basmi Tikus, Ahok: Beli Kucing yang Banyak Saja
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat beberapa waktu lalu menginstruksikan kepada Biro Umum DKI untuk bersih-bersih kantornya karena banyak tikus. Pemprov pun siap merogoh kocek untuk membasmi tikus di lingkungan Balai Kota.

Belakangan, Pemprov akan menyediakan Rp 200 juta untuk membuat Gedung Balai Kota bersih dari hewan pengerat tersebut. Bagaimana tanggapan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok)?

"Nggak jelas itu, tanya sama bagian umum deh," kata Ahok memberi tanggapan tentang besaran biaya 'usir' tikus kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015).

Ahok sempat terlihat agak heran saat mendengar jumlah yang dianggarkan tersebut. Namun dia enggan menanggapi terlalu banyak.

Mantan Bupati Belitung Timur itu memilih berseloroh untuk menggunakan anggaran senilai Rp 200 juta untuk pengadaan kucing agar mengejar tikus bak di film kartun 'Tom and Jerry'.

"Atau kita beli kucing saja yang banyak. Kita anggarkan buat beli kucing," pungkasnya sambil tersenyum.

Sebelum ini, Djarot memerintahkan Kepala Biro Umum DKI Agustino Darmawan untuk menjaga ruangan dari kehadiran tikus-tikus. Keberadaan tikus membahayakan peralatan serta berkas-berkas milik Pemprov.

"Salah satu indikator bersih atau nggak itu dapurnya. Kalau dapurnya jelek berarti balik lagi (tikusnya)," kata Djarot di Gedung Blok G Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/5).

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...