Skip to main content

'PSSI Dihukum FIFA, Pemerintah Ambil Alih untuk Benahi Internal'

Hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada federasi sepakbola Indonesia menunjukkan bahwa badan sepakbola dunia itu sudah tidak lagi mengakui PSSI. Pemerintah akan mengambil alih proses dimulainya lagi pengelolaan sepakbola.

Demikian pandangan Sekretaris Menpora, Alfitra Salamm, menanggapi surat FIFA yang ditandatangani Sekjen Jerome Vaclke, yang menyebutkan bahwa PSSI diskorsing karena ada intervensi pemerintah, yang membekukan mereka pada 17 April lalu.

"PSSI 'kan sudah di-suspend, artinya sudah tidak ada lagi. Logikanya bagaimana. Jadi, pencabutan (SK pembekuan) itu sudah tidak perlu lagi, karena PSSI sudah di-suspend," ujar Alfitra, Sabtu (30/5/2015).

"(Selanjutnya) ya diambil alih dong, pemerintah tanggung jawab. Kalau sudah di-suspend, berarti PSSI tidak ada hubungan lagi dengan FIFA. Inilah momen kita untuk melakukan pembenahan dari nol: bentuk federasi baru, dan benahi dari nol," tambahnya.

Dalam surat FIFA tersebut disebutkan empat syarat supaya sanksi Indonesia bisa dicabut, yang intinya adalah pengelolaan PSSI dikembalikan kepada pengurus (tanpa menyebut nama-nama -- Red), alias tidak ada campur tangan pemerintah. 

"Apakah nanti hasil (federasi bentukan pemerintah) tidak dianggap FIFA? Begini saja, kita benahi semua dari nol, buat organisasi yang moderen, jalankan kompetisi yang berkualitas. Jika sudah tapi betul, baru bangun komunikasi lagi dengan FIFA. Yang penting kita benahi internal dulu," simpulnya.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa sepakbola Indonesia perlu direformasi total, karena sudah lama tak berprestasi. Ia juga tidak mempersoalkan pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, jika itu merupakan program untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...