Abraham Lunggana alias Haji Lulung dalam waktu dekat ini bakal dipanggil Penyidik di Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri. Lulung diperiksa dalam perkara korupsi pengadaan printer dan scanner.
"Nanti kalau memang sudah saatnya (Lulung) kita panggil, dipanggil," ujar Direktur Tipikor Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Ahmad Wiyagus di kantornya, Jumat (29/5/2015).
Pemeriksaan terhadap politisi Partai Persatuan Pembangungan (PPP) tersebut cukup penting. Pengadaan printer dan scanner itu merupakan proyek dari Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat dan dibahas Komisi E DPRD DKI Jakarta pada tahun anggaran 2014.
Diketahui, pada tahun anggaran 2014, Lulung menjabat sebagai koordinator Komisi E DPRD DKI, komisi yang membidangi pendidikan.
Korupsi printer dan scanner
Diberitakan, penyidik di Dittipikor Bareskrim Polri tengah mengusut kasus dugaan korupsi melalui pengadaan printer danscanner 25 SMAN/SMKN di Jakarta Barat. Perkara sudah masuk ke tingkat penyidikan.
Berdasarkan penyelidikan dan penyidikan sementara, penyidik menduga adanya mark up harga printer dan scanner serta proses pengadaan yang tidak sesuai peraturan.
Dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP), penyidik menyiapkan sangkaan Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 orang saksi. Pada Jumat ini, ada empat orang yang telah diperiksa, tiga dari pihak vendor dan satu adalah kepala sekolah. Penyidik belum mau memberikan hasil pemeriksaan terhadap kempat saksi tersebut.
"Nanti kalau memang sudah saatnya (Lulung) kita panggil, dipanggil," ujar Direktur Tipikor Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Ahmad Wiyagus di kantornya, Jumat (29/5/2015).
Pemeriksaan terhadap politisi Partai Persatuan Pembangungan (PPP) tersebut cukup penting. Pengadaan printer dan scanner itu merupakan proyek dari Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat dan dibahas Komisi E DPRD DKI Jakarta pada tahun anggaran 2014.
Diketahui, pada tahun anggaran 2014, Lulung menjabat sebagai koordinator Komisi E DPRD DKI, komisi yang membidangi pendidikan.
Korupsi printer dan scanner
Diberitakan, penyidik di Dittipikor Bareskrim Polri tengah mengusut kasus dugaan korupsi melalui pengadaan printer danscanner 25 SMAN/SMKN di Jakarta Barat. Perkara sudah masuk ke tingkat penyidikan.
Berdasarkan penyelidikan dan penyidikan sementara, penyidik menduga adanya mark up harga printer dan scanner serta proses pengadaan yang tidak sesuai peraturan.
Dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP), penyidik menyiapkan sangkaan Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 orang saksi. Pada Jumat ini, ada empat orang yang telah diperiksa, tiga dari pihak vendor dan satu adalah kepala sekolah. Penyidik belum mau memberikan hasil pemeriksaan terhadap kempat saksi tersebut.
Comments