Skip to main content

Ada Uang WNI Rp 4.000 T di Singapura, Wacana Pengampunan Pajak Muncul

Ada Uang WNI Rp 4.000 T di Singapura, Wacana Pengampunan Pajak Muncul
Jakarta -Saat ini muncul wacana pemberian pengampunan pajak (tax amnesty) kepada mereka yang mau membawa pulang uangnya dari luar negeri. Pemerintah memang sedang mengincar uang warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, Mekar Satria Utama mengatakan, dari sejumlah lembaga survei internasional, ada Rp 4.000 triliun uang WNI yang disimpan di Singapura.

"Rp 4.000 triliun itu di Singapura saja, belum yang China dan Swiss. Baru di Singapura saja. buat apa itu? Katanya beli asset, apartemen, simpanan uang, saham, dan segala macem," papar Mekar di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Dirjen Pajak, Sigit Priadi Pramudito mengatakan, pihaknya selama ini memang belum memiliki akses terhadap data WNI di luar negeri.

"Kalau kita dapat datanya kan akan terbuka lagi, jadi mereka akan waspada," ungkap Sigit di tempat yang sama.

Artinya, wajib pajak (WP) akan berhati-hati untuk membawa pulang kembali uangnya. Sebab. mengira pemerintah telah memilki data dan menelusuri asal usul dari uang tersebut.

"Jadi tidak pulang kan uangnya nanti," sebutnya

Soal wacana pengampunan pajak ini, Ditjen Pajak menyatakan, pihaknya tengah mengumpulkan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari institusi penegak hukum, terkait pengembangan tax amnesty menjadi special amnesty, yang apabila mendapat dukungan luas akan diusulkan ke DPR untuk dikaji lebih lanjut. 

Pemikiran melaksanakan tax amnesty dilatarbelakangi banyaknya WNI yang menyimpan hartanya di luar negeri, yang sumber penghasilannya belum dikenakan pajak. Selain bertujuan mendorong repatriasi dana ke Indonesia yang akan bermanfaat untuk menggerakan perekonomian Indonesia, tax amnesty juga bertujuan meningkatkan basis pemajakan.

Dalam wacana ini, pihak yang melakukan repatriasi dana (membawa pulang uang) ke Indonesia, hanya diwajibkan membayar uang tebusan dalam jumlah tertentu berkisar antara 10-15% dari aset bersih yang dilaporkan. 

Di samping itu, tax amnesty juga diwacanakan mencakup pengampunan pidana umum/khusus selain pidana perpajakan, sehingga Rancangan Undang-Undang tax amnesty atau lebih tepatnya disebut sebagai special amnesty akan diinisiasi oleh DPR dan bukan kewenangan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan

Comments

Unknown said…
JUST DO IT.................................LEBIH BAIK ADA...........................BIAR JELAS YG JADI BANDAR POLITIK JUGA JELAS....................YG JADI BANDAR UANG JUGA JELAS.................................KALAU TIDAK MEREKA MASUK DALAM LINGKARAN PEMERASAN...........................TOBAT....................................FROM BOISE IDAHO USA

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...