Skip to main content

Siapkan Rp 2 T untuk Wisma Atlet, Ahok Ingin Menkeu Pinjamkan Lahan

Siapkan Rp 2 T untuk Wisma Atlet, Ahok Ingin Menkeu Pinjamkan Lahan
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan, pembangunan wisma atlet di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk perhelatan Asian Games 2018 masih terkendala izin lahan. Ia berharap Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bersedia meminjamkan lahan. 

"Kita pengen dari Menteri Keuangan pinjamkan lahan ke DKI untuk bangun rusunawa yang lift untuk disewakan tapi dipinjamkan terlebih dahulu. Tapi tidak untuk kita jual," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2015).

Ahok menyebut pihaknya telah menyerahkan soal pembangunan ke PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro). Menyoal biaya, mantan Bupati Belitung Timur itu memperkirakan mencapai Rp 2 triliun.

"Sekitar Rp 2 triliun. Tahun ini kita titipkan ke Jakpro," terangnya.

"Tapi kita pastikan dulu mereka (pemerintah pusat) kasih ke kita nggak. Kalau dia kasih kita untuk sewa ya kita nggak bisa. Orang business property lagi sepi kok. Tanahnya nggak usah dikasih, cuma dipinjam ke kita saja," pungkas Ahok.

Sebelumnya, Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni mengatakan, pembangunan Wisma Atlet harus dikebut karena Asian Games akan diselenggarakan 2,5 tahun lagi. Pembangunan wisma atlet sebanyak 7.000 unit ditargetkan rampung pada September 2017 mendatang.

"Saya harus pantau terus. Pak Gub minta cepat, kita bantu (secara) all out kalau perlu bangun dulu nanti perlngkapan kita susulkan. Sampai segitunya kan kita bukan ngejar bisnis, tapi ingin menjadi tuan rumah yang baik," ucap Sylvia di Balai Kota secara terpisah, hari ini.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...