Skip to main content

Datang ke Kota Tua, Ahok Dicurhati Nenek Korban Penggusuran

Datang ke Kota Tua, Ahok Dicurhati Nenek Korban Penggusuran
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) datang ke Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, untuk acara Pencanangan HUT Jakarta ke-488. Pada kesempatan tersebut, seorang korban penggusuran rumah bantaran Kali Ciliwung di Pinangsia, Taman Sari, mengadukan nasibnya.

"Pak Ahok, tolong saya. Sekarang saya nggak punya rumah," ujar nenek Alinah (66) ketika Ahok datang di Taman Fatahillah, Minggu (31/5/2015) sore.

Ahok yang datang bersama sang istri, Veronica Tan, lalu mendengarkan pengaduan nenek Alinah yang mengaku belum mendapat rusun. Ia pun meminta agar nenek Alinah menyerahkan data dirinya kepada ajudan untuk diurus dan dibantu.

"Kita nggak dikasih rusun nggak apa-apa, tapi dikasih uang pengganti. Sedih saya. Sekarang saya tinggal sama anak yang rumahnya ngontrak," cerita Alinah sambil menangis.

Menanggapi pengaduan Alinah, Ahok mengatakan sebenarnya warga korban gusuran dipastikan mendapat rusun selama memenuhi persyaratan yang ada. Permasalahan terjadi karena warga tidak mau pindah KTP.

"Kami tuh ada seribu unit yang kosong, dengan penerapan sistem KTP harus sesuai dengan alamat rusun, dengan Bank DKI ada alamat sesuai dengan alamat rusun," jelas Ahok.

"Yang terjadi kekacauan ada 5-6 persen itu yang tidak mau pindah KTP, makanya saya sudah instruksikan kepala dinas yang tidak mau pindah KTP usir saja jadi kita bisa dapat cara," imbuh mantan bupati Belitung Timur itu

Bagi mereka yang merasa tidak bisa membayar bulanan di rusun, Pemprov DKI, kata Ahok, sudah memiliki alternatif lain. Yakni dengan menyediakan Panti Sosial.

"Dia yang nggak kerja dan nggak bisa bayar, itu kita taruh di panti, makan sehari 28 ribu untuk masak, itu
lumayan. Kita mau bangun lagi daripada di pinggir sungai mending tinggal di panti, makan dan kesehatan kita tanggung. Cuma kadang kita tawarin yang udah tua-tua nggak mau, maunya dagang," tutur eks politisi Gerindra tersebut.

Sementara itu, Walikota Jakarta Barat Anas Efendi memastikan bahwa korban gusuran akan mendapat rusun. Ia juga membantah jika pemerintah belum melakukan sosialisasi sebelum melakukan penggusuran.

"Semua dapat rumah, kalau dia punya bangunan, punya KTP, warga Jakarta, dapat (rusun). Hubungi pak Camat," tegas Anas yang juga hadir di Taman Fatahillah.

Mengenai warga yang meminta uang pengganti atau uang pembinaan, Pemprov tak akan memberikannya. Pasalnya tanah tempat rumah warga di bantaran Kali Ciliwung merupakan tanah milik negara.

"Itu tanah negara, nggak ada ganti rugi. Semua harus masuk rusun, kita siapkan semua. Katanya belum dapat rumah dan kunci, kami yang akan anter sendiri. Saya atau pak camat. Selama masuk dalam pendataan, kami antar. Kami juga sudah sosialisasi sebelumnya, kami nggak akan turun kalau nggak ada protapnya," tambah Ketua Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santosa di lokasi yang sama.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...