Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan penggusuran permukiman di bantaran sungai akan terus dilakukan. Walaupun nantinya ia harus cuti selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
"Jalan aja terus," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Masa cuti kampanye Pilkada 2017 akan berlangsung dari akhir Oktober 2016 sampai Februari 2017. Ia meyakini lawan-lawan politik maupun bawahan yang membencinya akan senang dengan kebijakannya itu.
"Jangan-jangan gusurnya lebih kasar dari yang saya minta. Supaya orang benci sama saya kan," ujar pria yang biasa disapa Ahok ini.
Ahok menyampaikan alasan terkait kebijakannya itu. Ia menyatakan Pemerintah Provinsi DKI punya rencana agar pada 2018, tak ada lagi permukiman kumuh yang berdiri di bantaran kali. Tahun 2018 bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games.
"Saya maunya supaya pas menyongsong Asian Games itu orang sudah lihat Jakarta lebih manusiawi. Kami kan punya Millenium Development Goals, targetnya kan standar dunia," kata Ahok.
Menurut Ahok, penggusuran permukiman di bantaran sungai akan dilakukan bersamaan dengan penyediaan rumah susun untuk relokasi warga. Ia menyebut saat ini Pemprov DKI masih fokus membereskan hunian yang berada di bantaran Kali Ciliwung. (Baca: Aktivis dan Politisi di Tengah-tengah Penggusuran)
Jika bantaran Kali Ciliwung sudah beres, ia memastikan akan melanjutkan pembongkaran permukiman kumuh di bantaran Kali Krukut.
"Kami sudah sampaikan sama mereka, ini banjir terus. Makanya kami harus bongkar," ucap Ahok.
Comments