Skip to main content

Alat Fitnes DPRD Bandung Rp 700 Juta, Warga: Kesehatan Urusan Pribadi Bukan Negara!

Pengadaan alat fitnes senilai Rp 700 juta untuk sarana olahraga di DPRD Kota Bandung mendapat sorotan publik. Warga memprotes rencana pembelian aneka alat kebugaran itu yang sudah tahap lelang.

Suara kontra disampaikan Evi Harianti (27), seorang pekerja swasta yang tinggal di kawasan Padasuka, Kota Bandung. Menurut dia, alat-alat fitnes untuk kebutuhan anggota dewan itu semestinya bukan sesuatu yang prioritas. Apalagi alasan kebutuhan penunjang olahraga itu demi kebugaran dan kesehatan para wakil rakyat.

"Menurut saya itu (adanya alat fitnes) tidak penting. Karena soal menjaga kesehatan itu urusan dan tanggung jawab pribadi, bukan negara," kata Evi via pesan singkat.

Dia menyebut, urusan menjaga kesehatan tubuh memang hal penting, "Tetapi menyediakan fasilitas olahraga secara khusus dengan dana yang besar, menurut saya bukanlah prioritas," kata Evi. 

Dalih demi menjaga kesehatan para legislatif sehingga butuh sarana olahraga, sambung Evi, sah-sah saja beralasan seperti itu. "Tapi untuk sehat kan tidak melulu harus dengan penyediaan sarana fitnes. Bisa di waktu libur atau jam istirahat kan bisa mampir dulu ke tempat olahraga umum," katanya.

Alokasi anggaran untuk membeli aneka alat-alat fitnes seperti treadmil, sepeda statis, barbel dan lainnya bernilai Rp 700 juta bukanlah jumlah sedikit. "Masih banyak prioritas lain di Kota Bandung yang harus dibenarkan. Contohnya, soal pelayanan kesehatan terutama fasilitas puskesmas," kata Evi.

Hal senada dikatakan Liya (36), warga Cisarenten Kulon. Ia memprotes keras pengadaan alat fitnes bagi anggota dewan. "Ini lebay banget. Enggak perlu lah buat sehat beli alat fitnes. Kan bisa jogging sebelum berangkat kerja," protesnya.

Ibu empat anak ini mengaku heran di tengah banyak bencana saat ini, dewan masih berpikir untuk kepengtingannya sendiri. "Mereka mikir enggak ya, orang yang memilih mereka sedang terkena musibah. Di mana hati nurani mereka," pungkasnya. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...