Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menerapkan tarif bagi warga yang ingin menemui dan mengajaknya makan bersama selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Tujuannya menerapkan tarif bagi warga yang ingin menemuinya adalah untuk membantu pendanaaan kampanye.
Menurut Basuki, tarif yang akan dikenakannya sangat bervariatif. Mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 2-3 juta. Ia menyerahkan waktu pertemuan sesuai keinginan warga yang ingin menemuinya.
"Silakan bikin pertemuan mau makan pagi bersama, makan siang bersama, maupun makan malam bersama, silakan. Tapi yang datang beli tiket. Kalau kelas lebih murah Rp 10.000, kalau kelas lebih mahal Rp 2-3 juta, mau duduk dekat saya mungkin Rp 10 Juta," kata dia di Balai Kota, Kamis (29/9/2016).
Selain ditemui, Ahok juga mempersilakan warga yang ingin mengundangnya sebagai pembicara dalam sebuah seminar, maupun sebagai komedian stand up comedy.
"Saya datang kalau bicara kan enggak jelek-jelek amat, banyak stand up comedy saya kan. Kalau stand up comedy dibayar Rp 10 juta aku OK-OKaja dong," ujar pria yang biasa disapa Ahok tersebut.
Ahok mengaku selama ini banyak menerima permintaan untuk menjadi pembicara. Namun, permintaan itu harus ditolaknya karena kesibukan terkait tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ahok menjamin kondisi itu tidak akan terjadi jika nantinya ia harus cuti selama masa kampanye Pilkada 2017. Masa kampanye Pilkada 2017 akan berlangsung dari akhir Oktober 2016 sampai Februari 2017.
"Pas cuti juga bingung mau ngapain, jadi ngelawak aja lah," kata pria kelahiran Belitung ini.
Menurut Basuki, tarif yang akan dikenakannya sangat bervariatif. Mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 2-3 juta. Ia menyerahkan waktu pertemuan sesuai keinginan warga yang ingin menemuinya.
"Silakan bikin pertemuan mau makan pagi bersama, makan siang bersama, maupun makan malam bersama, silakan. Tapi yang datang beli tiket. Kalau kelas lebih murah Rp 10.000, kalau kelas lebih mahal Rp 2-3 juta, mau duduk dekat saya mungkin Rp 10 Juta," kata dia di Balai Kota, Kamis (29/9/2016).
Selain ditemui, Ahok juga mempersilakan warga yang ingin mengundangnya sebagai pembicara dalam sebuah seminar, maupun sebagai komedian stand up comedy.
"Saya datang kalau bicara kan enggak jelek-jelek amat, banyak stand up comedy saya kan. Kalau stand up comedy dibayar Rp 10 juta aku OK-OKaja dong," ujar pria yang biasa disapa Ahok tersebut.
Ahok mengaku selama ini banyak menerima permintaan untuk menjadi pembicara. Namun, permintaan itu harus ditolaknya karena kesibukan terkait tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ahok menjamin kondisi itu tidak akan terjadi jika nantinya ia harus cuti selama masa kampanye Pilkada 2017. Masa kampanye Pilkada 2017 akan berlangsung dari akhir Oktober 2016 sampai Februari 2017.
"Pas cuti juga bingung mau ngapain, jadi ngelawak aja lah," kata pria kelahiran Belitung ini.
Comments