Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberikan pengaruh terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan daya beli masyarakat. Namun, pengaruh tersebut belum terlihat sampai dengan sekarang.
Demikianlah diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
"Kalau perbaikan nilai tukar berarti ada pengaruh ke APBN, dan pengaruh juga ke perekonomian karena imported inflasi menjadi rendah dan daya beli masyarakat baik karena ekspektasi inflasi rendah," jelasnya.
Terhadap APBN, maka pengaruhnya akan terjadi pada sisi penerimaan minyak dan gas bumi (migas). Akan tetapi komponen belanja yang berbasis impor, juga terkena pengaruhnya..
"Penerimaan migas akan menurun dengan penguatan rupiah, jadi kita melihat positif maupun negatifnya dan menjaga sampai akhir tahun untuk menjaga APBN-nya lebih baik," terang Sri Mulyani.
Sedangkan terhadap daya beli, rupiah yang menguat akan mendorong harga barang impor menjadi lebih murah. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
"Daya beli masyarakat baik karena ekspektasi inflasi rendah," tegas Sri Mulyani.. (mkl/dna)
Demikianlah diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
"Kalau perbaikan nilai tukar berarti ada pengaruh ke APBN, dan pengaruh juga ke perekonomian karena imported inflasi menjadi rendah dan daya beli masyarakat baik karena ekspektasi inflasi rendah," jelasnya.
Terhadap APBN, maka pengaruhnya akan terjadi pada sisi penerimaan minyak dan gas bumi (migas). Akan tetapi komponen belanja yang berbasis impor, juga terkena pengaruhnya..
"Penerimaan migas akan menurun dengan penguatan rupiah, jadi kita melihat positif maupun negatifnya dan menjaga sampai akhir tahun untuk menjaga APBN-nya lebih baik," terang Sri Mulyani.
Sedangkan terhadap daya beli, rupiah yang menguat akan mendorong harga barang impor menjadi lebih murah. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
"Daya beli masyarakat baik karena ekspektasi inflasi rendah," tegas Sri Mulyani.. (mkl/dna)
Comments