Skip to main content

Aburizal Bakrie Daftar Tax Amnesty: Mending Ikut Deh, Daripada Nanti Susah

Pengusaha sekaligus Politis Nasional, Aburizal Bakrie, hari ini ikut program pengampunan pajak alias tax amnesty. Pria yang akrab disapa ARB ini mengajak para pengusaha lain untuk ikut tax amnesty.

"Sebagai warga negara yang baik kita harus mendukung ini, dan memberikan contoh bagi yang belum ikut tax amnesty. Ikut deh daripada nanti susah ke depan," katanya usai daftar tax amnesty di DJP Pusat, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Menurutnya, manfaat yang didapat dari program pengampunan pajak ini tidak hanya dirasakan oleh negara, tapi juga oleh si wajib pajak.

"Saya kira semua akan dapat benefit (keuntungan). Tax amnesty ini luar biasa, suatu keberanian luar biasa dari pemerintah untuk membuat suatu dasar perpajakan jauh lebih baik,"ujarnya.

Pengusaha Grup Bakrie ini juga menilai Indonesia akan lebih maju setelah program tax amnesty. Sebab, makin banyak lagi wajib pajak yang semakin patuh menjalankan kewajiban.

"Saya kira ini hal yang baik. Dengan begini kita harapkan punya tax base bisa besar. Harapan saya bisa mencapai 15%, dari 11%. Dan saya yakin Indonesia jauh lebih baik dengan adanya tax amnesty," ujarnya. 

ARB juga mengomentari demo buruh yang menolak tax amnesty hari ini. Menurutnya, para buruh ini harus diajak bicara dan diberi pengertian. 

"Barangkali diajak ngomong saja. Perusahaan itu adalah karyawannya dengan dunia usaha. Tanpa pemegang saham, karyawan tidak ada. Tanpa karyawan, kita tidak bisa apa-apa," ungkapnya. (ang/ang)

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...