Skip to main content

Lapor 2014, Kekayaan Anies Baswedan Rp 8 M Tapi Punya Utang Rp 4,6 M

Mantan Mendikbud Anies Baswedan maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Pagi tadi, Anies bersama Sandiaga menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK sebagai salah satu syarat untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta tersebut.

Laporan terbaru harta Anies memang belum ditampilkan di laman acch.kpk.go.id, Kamis (29/9/2016) hari ini, karena masih diverifikasi. Namun laporan kekayaan Anies sebelumnya bisa dilihat di situs itu.

Anies menyetor LHKPN sebanyak 2 kali. Pertama kali, Anies menyetor ketika menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina di tahun 2013. Kemudian terakhir, Anies menyetor LHKPN lagi di tahun 2014 ketika menjabat sebagai Mendikbud.

Anies tercatat memiliki total harta kekayaan Rp 8.616.199.642 dan USD 9.871. Namun menariknya, Anies memiliki utang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 4.678.495.158, sehingga total kekayaan Anies sebesar Rp 3.937.704.484 dan USD 9.871.

Dari data di laman tersebut, Anies memiliki harta yaitu tanah dan bangunan di Jakarta sebanyak 2 buah. Kemudian Anies juga memiliki mobil yaitu Toyota Avanza dan Toyota Innova serta motor Honda Astrea dan Honda Revo. Selain itu, Anies juga memiliki simpanan berupa logam mulia dan surat berharga serta giro.

Harta Anies tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dilaporkannya ketika menjadi rektor Universitas Paramadina. Saat itu Anies mencatatkan harta kekayaannya sebesar Rp 7.479.795.186 dan USD 8.882 dengan utang Rp 4.881.540.950 sehingga total hartanya Rp 2.598.254.236 dan USD 8.882. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...