Skip to main content

Tak Ingin Seremoni, Jokowi Minta Bantuan Banjir Garut Diserahkan Langsung!

Tak Ingin Seremoni, Jokowi Minta Bantuan Banjir Garut Diserahkan Langsung!Presiden Jokowi temui korban banjir bandang Garut, Kamis (29/9/2016). 

Presiden Joko Widodo bukan tipe kepala negara yang terlalu suka dengan seremoni acara, aturan-aturan yang ribet maupun kegiatan yang tak substantif. Kali ini terlihat saat Jokowi membagikan bantuan untuk korban banjir bandang di Garut.

Setelah meninjau lokasi banjir bandang, Presiden Jokowi lalu menuju ke terminal Garut untuk menyerahkan bantuan bagi korban banjir. Di lokasi ini, ribuan warga sudah berkumpul untuk menerima bantuan dan bertemu langsung Jokowi.

Warga yang hadir adalah korban banjir yang tinggal tak jauh dari terminal Garut atau kampung Cimacan. Mereka bersuka cita saat melihat Presiden Jokowi tiba dan mau menemui para keluarga korban.

 Presiden Jokowi temui korban banjir bandang Garut, Kamis (29/9/2016). Foto: M Iqbal-detikcomPresiden Jokowi temui korban banjir bandang Garut, Kamis (29/9/2016). Foto: M Iqbal-detikcom
Begitu tiba Kamis (29/9/2016), Presiden Jokowi langsung menyalami warga satu per satu yang sudah menunggu duduk di bawah tenda besar. Ibu-ibu dan anak-anak juga pria disalami oleh Jokowi.

Tentu warga sangat senang, sebagian mengabaikan momen itu dengan kamera. Tak hanya bagian depan, Jokowi yang tampak berkemeja putih itu menemui warga yang juga duduk di belakang. 

Sambil bersalaman, Jokowi juga mendengar masukan warga. "Pak Jokowi, ini keluarganya meninggal," ucap salah seorang ibu menunjuk rekan di sampingnya.

 Warga yang ikut dalam kegiatan penyerahan bantuan korban banjir bandang Garut yang dihadiri Presiden Jokowi, Kamis (29/9/2016)Warga yang ikut dalam kegiatan penyerahan bantuan korban banjir bandang Garut yang dihadiri Presiden Jokowi, Kamis (29/9/2016)
Jokowi kemudian menemui warga itu dan tampak berbicara sambil menunduk karena si keluarga korban sedang duduk. Entah apa yang dibicarakan, namun Jokowi tiba-tiba memanggil ajudannya dan meminta untuk mencatat.

Untuk diketahui, sikap Jokowi jika sudah memanggil ajudan adalah hal cukup serius untuk segera diselesaikan saat itu juga. Hal ini terjadi di banyak tempat saat Jokowi kunjungan.

Setelah menyalami warga, acara kemudian dimulai resmi dengan sambutan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan. Dalam sambutannya, Rudy menyebut bencana banjir bandang mendapat bantuan luar biasa dari pemerintah.

Pada hari pertama bencana 20 September, 3 menteri datang ke lokasi dan memberi langkah konkret penanganan korban. "Korban yang sudah kami SK-kan ada 750 KK, 2.525 jiwa. Tercatat by name by address," ucap Rudy.

"Tentu sebagaimana arahan menteri PU, hal menyangkut fasilitas umum sudah dikerjakan di hari pertama," imbuhnya.

 Bantuan yang diberikan bagi korban banjir bandang Garut,Kamis (29/9/2016). Foto: M Iqbal-detikcomBantuan yang diberikan bagi korban banjir bandang Garut,Kamis (29/9/2016). Foto: M Iqbal-detikcom
Kemudian untuk korban banjir bandang, Pemda Garut akan menyediakan tanah untuk dibangun rumah susun oleh pemerintah. Begitu juga sekolah-sekolah yang rusak akan diperbaiki kembali.

Setelah sambutan bupati, acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan berupa kebutuhan untuk korban oleh Jokowi. Bantuan pertama berupa keperluan sekolah bagi siswa SD, SMP dan SMA. Beberapa siswa dipanggil untuk simbolis menerima bantuan.

Bantuan berikutnya diberikan kepada ahli waris korban meninggal, lalu korban keseluruhan yang berupa barang dipack dalam kontainer cukup besar berisi makanan, handuk, alat mandi, pakaian dalam, selimut, gelas, termasuk sapu dan lainnya.

Jokowi memberikan langsung bantuan itu secara simbolis disaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Menkes Nilla F Moeloek, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Setelah sekitar 30 menit seremonial penyerahan bantuan itu, panitia mengumumkan bahwa acara telah selesai. "Dengan berakhirnya penyerahan bantuan, maka acara selesai," begitu sahut si pembawa acara.

Saat para pejabat akan bangkit dari duduk, wajah Jokowi terlihat sedikit gusar. Jokowi memanggil lagi ajudannya untuk mengumumkan agar semua bantuan diserahkan langsung saat itu juga, bukan hanya yang simbolis.

"Tolong dibagikan sekarang," sahut sang ajudan dengan nada tinggi melalui microphone ke panitia.

Tak hanya itu, Jokowi memanggil Kepala Biro Protokoler Istana Ari Setiawan. Tak diketahui apa yang dibicarakan, Ari tampak mengangguk siap dan langsung memerintahkan panitia untuk membagikan bantuan.

Jokowi tampak masih berdiri meski acara sudah dinyatakan selesai. Tampaknya, Jokowi tak senang bantuan yang sudah bertumpuk itu tidak langsung diberikan kepada korban semua.

"Ahmad, RW 10..." teriak panitia mulai memanggil satu persatu warga.

"Yayan.." lanjutnya di pengeras suara.

Kontainer-kontainer bantuan itu langsung dibagikan kepada warga satu per satu. Jokowi menyaksikan pembagian itu.

"RW 10 Nurdin, RW 10.." kata si panitia mengulang.

"Heri RW 10," lanjutnya sedikit berteriak.

Begitulah Presiden Jokowi. Usai acara itu Jokowi menyalami warga di luar terminal Garut dan memberikan buku tulis. Jokowi selanjutnya menuju ke Makorem untuk naik heli kembali ke Jakarta. Sore ini Jokowi masih ada agenda beberapa rapat. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...