Presiden Joko Widodo bukan tipe kepala negara yang terlalu suka dengan seremoni acara, aturan-aturan yang ribet maupun kegiatan yang tak substantif. Kali ini terlihat saat Jokowi membagikan bantuan untuk korban banjir bandang di Garut.
Setelah meninjau lokasi banjir bandang, Presiden Jokowi lalu menuju ke terminal Garut untuk menyerahkan bantuan bagi korban banjir. Di lokasi ini, ribuan warga sudah berkumpul untuk menerima bantuan dan bertemu langsung Jokowi.
Warga yang hadir adalah korban banjir yang tinggal tak jauh dari terminal Garut atau kampung Cimacan. Mereka bersuka cita saat melihat Presiden Jokowi tiba dan mau menemui para keluarga korban.
Tentu warga sangat senang, sebagian mengabaikan momen itu dengan kamera. Tak hanya bagian depan, Jokowi yang tampak berkemeja putih itu menemui warga yang juga duduk di belakang.
Sambil bersalaman, Jokowi juga mendengar masukan warga. "Pak Jokowi, ini keluarganya meninggal," ucap salah seorang ibu menunjuk rekan di sampingnya.
Untuk diketahui, sikap Jokowi jika sudah memanggil ajudan adalah hal cukup serius untuk segera diselesaikan saat itu juga. Hal ini terjadi di banyak tempat saat Jokowi kunjungan.
Setelah menyalami warga, acara kemudian dimulai resmi dengan sambutan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan. Dalam sambutannya, Rudy menyebut bencana banjir bandang mendapat bantuan luar biasa dari pemerintah.
Pada hari pertama bencana 20 September, 3 menteri datang ke lokasi dan memberi langkah konkret penanganan korban. "Korban yang sudah kami SK-kan ada 750 KK, 2.525 jiwa. Tercatat by name by address," ucap Rudy.
"Tentu sebagaimana arahan menteri PU, hal menyangkut fasilitas umum sudah dikerjakan di hari pertama," imbuhnya.
Setelah sambutan bupati, acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan berupa kebutuhan untuk korban oleh Jokowi. Bantuan pertama berupa keperluan sekolah bagi siswa SD, SMP dan SMA. Beberapa siswa dipanggil untuk simbolis menerima bantuan.
Bantuan berikutnya diberikan kepada ahli waris korban meninggal, lalu korban keseluruhan yang berupa barang dipack dalam kontainer cukup besar berisi makanan, handuk, alat mandi, pakaian dalam, selimut, gelas, termasuk sapu dan lainnya.
Jokowi memberikan langsung bantuan itu secara simbolis disaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Menkes Nilla F Moeloek, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Setelah sekitar 30 menit seremonial penyerahan bantuan itu, panitia mengumumkan bahwa acara telah selesai. "Dengan berakhirnya penyerahan bantuan, maka acara selesai," begitu sahut si pembawa acara.
Saat para pejabat akan bangkit dari duduk, wajah Jokowi terlihat sedikit gusar. Jokowi memanggil lagi ajudannya untuk mengumumkan agar semua bantuan diserahkan langsung saat itu juga, bukan hanya yang simbolis.
"Tolong dibagikan sekarang," sahut sang ajudan dengan nada tinggi melalui microphone ke panitia.
Tak hanya itu, Jokowi memanggil Kepala Biro Protokoler Istana Ari Setiawan. Tak diketahui apa yang dibicarakan, Ari tampak mengangguk siap dan langsung memerintahkan panitia untuk membagikan bantuan.
Jokowi tampak masih berdiri meski acara sudah dinyatakan selesai. Tampaknya, Jokowi tak senang bantuan yang sudah bertumpuk itu tidak langsung diberikan kepada korban semua.
"Ahmad, RW 10..." teriak panitia mulai memanggil satu persatu warga.
"Yayan.." lanjutnya di pengeras suara.
Kontainer-kontainer bantuan itu langsung dibagikan kepada warga satu per satu. Jokowi menyaksikan pembagian itu.
"RW 10 Nurdin, RW 10.." kata si panitia mengulang.
"Heri RW 10," lanjutnya sedikit berteriak.
Begitulah Presiden Jokowi. Usai acara itu Jokowi menyalami warga di luar terminal Garut dan memberikan buku tulis. Jokowi selanjutnya menuju ke Makorem untuk naik heli kembali ke Jakarta. Sore ini Jokowi masih ada agenda beberapa rapat.
Comments