Kandidat calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengulas keberhasilan dan kekurangan calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) dalam memimpin Jakarta. Sandiaga menjabarkan tiga keberhasilan dan tiga kekurangan.
Sandi yang berpasangan dengan Anies Baswedan ini berkomitmen untuk meneruskan beberapa hal dari kepemimpinan Ahok yang dinilainya berhasil. Di antaranya soal banjir dan kemacetan.
"Pertama, yang harus saya sampaikan apa yang baik itu jelas dalam berbagai FGD dalam survei warga masyarakat menilai ada terasa perbaikan dalam pengendalian banjir. Kita juga merasa kemacetan bukan lagi tanggung jawab gubernur. Masyarakat menyadari karena ketidakmampuan kelas menengah berperilaku kelas menengah. Ini program kerja Pemprov, bukan cuma gubernurnya. Ketiga adalah kebersihan. Seperti pasukan oranye," papar Sandiaga dalam diskusi bertajuk "Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?" yang dihelat Jitunews di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).
Kemudian, kepemimpinan Ahok dinilai Sandiaga masih menyisakan persoalan, khususnya di bidang ekonomi. Sandiaga yakin, berdasarkan pengalamannya di bidang bisnis, masalah tersebut bisa diselesaikan.
"Yang belum adalah pembangunan yang masif menyisakan lapangan kerja yang sulit didapat ini berarti kebijakan ekonomi belum menyentuh masyarakat kelas bawah. Kedua bahan pokok, yang naik. Jangan hanya menyalahkan Pak Jokowi. Kita bantulah. Kemudian kesenjangan ekonomi yang kaya makin kaya yang miskin semakin miskin," beber Sandi.
Perang urat saraf memang sudah mulai terasa di antara Ahok dengan Sandiaga. Ahok sempat "menyerang" Sandi soal penyimpanan harta di luar negeri dan disebutkan nama Sandi di Panama Papers.
Sandiaga sendiri sebenarnya menginginkan suasana Pilkada yang sejuk dan jauh dari isu SARA. Sandi berharap seluruh calon dan para pendukungnya lebih mengedepankan gagasan yang terbaik untuk Jakarta.
Sandi yang berpasangan dengan Anies Baswedan ini berkomitmen untuk meneruskan beberapa hal dari kepemimpinan Ahok yang dinilainya berhasil. Di antaranya soal banjir dan kemacetan.
"Pertama, yang harus saya sampaikan apa yang baik itu jelas dalam berbagai FGD dalam survei warga masyarakat menilai ada terasa perbaikan dalam pengendalian banjir. Kita juga merasa kemacetan bukan lagi tanggung jawab gubernur. Masyarakat menyadari karena ketidakmampuan kelas menengah berperilaku kelas menengah. Ini program kerja Pemprov, bukan cuma gubernurnya. Ketiga adalah kebersihan. Seperti pasukan oranye," papar Sandiaga dalam diskusi bertajuk "Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?" yang dihelat Jitunews di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).
Kemudian, kepemimpinan Ahok dinilai Sandiaga masih menyisakan persoalan, khususnya di bidang ekonomi. Sandiaga yakin, berdasarkan pengalamannya di bidang bisnis, masalah tersebut bisa diselesaikan.
"Yang belum adalah pembangunan yang masif menyisakan lapangan kerja yang sulit didapat ini berarti kebijakan ekonomi belum menyentuh masyarakat kelas bawah. Kedua bahan pokok, yang naik. Jangan hanya menyalahkan Pak Jokowi. Kita bantulah. Kemudian kesenjangan ekonomi yang kaya makin kaya yang miskin semakin miskin," beber Sandi.
Perang urat saraf memang sudah mulai terasa di antara Ahok dengan Sandiaga. Ahok sempat "menyerang" Sandi soal penyimpanan harta di luar negeri dan disebutkan nama Sandi di Panama Papers.
Sandiaga sendiri sebenarnya menginginkan suasana Pilkada yang sejuk dan jauh dari isu SARA. Sandi berharap seluruh calon dan para pendukungnya lebih mengedepankan gagasan yang terbaik untuk Jakarta.
Comments